Ekspor RI Cetak Rekor Lagi pada November US$ 22,8 M, Ditopang Migas

Abdul Azis Said
15 Desember 2021, 11:48
ekspor cina, cina, bps, ekspor, kinerja ekspor, ekspor impor, neraca perdagangan
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz
BPS mencatat ekspor ke Cina pada bulan lalu turun paling dalam mencapai US$ 515,1 juta dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, kenaikan tertinggi tercatat untuk ekspor tujan Malaysia mencapai US$ 251,4 juta, Jepang US$ 230,4 juta, Amerika Serikat US$ 199,2 juta, Korea Selatan US$ 187,1 juta, dan Swiss US$ 153,5 juta. 

Margo mencatat, kenaikan ekspor tertinggi untuk barang kode hs dua digit pada November dibandingkan Oktober, terjadi pada kelompok bahan bakar mineral yang mencapai US$ 211,3 juta,. Kenaikan juga terjadi pada ekspor logam mulia, perhiasan, dan permata yang naik US$ 196,2 juta, mesin dan perlengkapan elektrik sebesar US$ 114,9 juta, karet US$ 114,3 juta, dan alas kaki US$ 110,4 juta. 

Sementara penurunan ekspor paling besar terjadi pada kelompok barang lemak dan minyak hewan nabati yang mencapai US$ 811,4 juta atau 24,17% dibandingkan Oktober. "Negara tujuan yang mencatatkan penurunan ekspor komoditas ini terutama Mesir, India, dan Cina," kata dia. 

Margo juga mencatat, ekspor secara kumulatif atau sepanjang Januari-November 2021 mencapai US$ 209,16 miliar, naik 42,62% dibandingkan periode yang sama tahun ini. Kinerja ini bahkan sudah jauh melampaui kinerja sepanjang tahun lalu yang mencapai US$ 163 miliar. 

Adapun khusus ekspor migas, nilainya mencapai US$ 197,98 miliar atau 42% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Kontribusi terbesar secara kumulatif masih dari ekspor lemak dan minyak hewan nabati yang mencapai 15,08% atau US$ 29,86 miliar, disusul bahan bakar mineral sebesar 14,94% atau US$ 29,59 miliar," ujarnya. 

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...