Rupiah Anjlok Rp14.392 per US$ Tertekan Sinyal Kenaikan Bunga The Fed

Abdul Azis Said
27 Januari 2022, 09:50
rupiah, nilai tukar, rupiah hari ini, bunga acuan, The Fed
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Ilustrasi. Analis memperkirakan rupiah hari ini melemah ke arah Rp 14.380-14.400 per dolar AS, dengan potensi penguatan di kisaran Rp 14.320 per dolar AS.

Di samping rencana kenaikan bunga acuan, Ariston mengatakan The Fed juga bermaksud menjual obligasi yang dimilikinya untuk menyerap likuiditas di pasar. The Fed  telah membahas rencana pengurangan neracanya yang membesar hingga mendekati US$ 9 triliun sejak pertemuan Desember hingga semalam. Pembengkakan neraca terutama karena The Fed secara besar-besaran melakukan pembelian obligasi selama pandemi.

"Pengurangan likuiditas dolar di pasar akan mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," kata Ariston.

Sementara dari dalam negeri, Ariston mengatakan rupiah masih dibayangi kondisi penyebaran Covid-19 yang terus naik. "Pasar mengantisipasi pemerintah bisa mendorong pembatasan kegiatan ekonomi yang lebih ketat kalau semakin meluas dan ini bisa menekan rupiah," kata dia.

Penularan Covid-19 terus melonjak sejak awal Januari. Pemerintah bahkan melaporkan kasus virus corona di Indonesia bertambah 7.010 pada hari Rabu (26/1), naik  44% dari hari sebelumnya. Lonjakan kasus tersebut merupakan yang tertinggi sejak awal September tahun lalu. Secara spasial, Jakarta masih menyumbangkan kasus terbanyak Covid-19 hari ini sebanyak 3.504 atau tumbuh 60% dari hari sebelumnya.

Berbeda dari Ariston, analis pasar uang Bank Mandiri Rully A Wisnubroto memperkirakan rupiah berpotensi menguat ke Rp 14.315, dengan potensi pelemahan di Rp 14.366 per dolar AS. Menurutnya, pasar cenderung merespon positif sekalipun The Fed mempertegas rencana kenaikan bunga acuan. 

"Secara umum tidak terdapat kejutan dari pernyataan Jerome Powell tadi malam, sehingga pasar cukup merespons positif dan tidak terjadi kepanikan," kata Rully kepada Katadata.co.id

Pasar sebetulnya sudah membaca kemungkinan naiknya Fed Fund Rate (FFR) dalam beberapa pekan terakhir, terutama setelah rilis notulen rapat Desember. Suku bunga diperkirakan berada di level 1% di akhir tahun ini, mengacu pada rencana pembuat kebijakan The Fed akan menaikkan sebanyak tiga kali dengan masing-masing 25 basis poin (bps). Sementara menurut alat FedWatch CME, sejumlah investor mulai bertaruh kenaikan bunga acuan The Fed bisa empat kali.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...