Lonjakan Harga Minyak Goreng akan Memicu Kenaikan Inflasi Bulan Ini

Abdul Azis Said
18 Maret 2022, 18:42
minyak goreng, harga minyak goreng, inflasi maret, bank indonesia
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.
Ilustrasi. ata SP2KP menunjukkan harga minyak goreng untuk semua jenis naik. Harga minyak goreng kemasan sederhana naik 23% menjadi Rp 20.100 per liter.

Sekalipun BI melihat deflasi pada minyak goreng, data SP2KP menunjukkan harga minyak goreng untuk semua jenis naik. Harga minyak goreng kemasan sederhana naik 23% menjadi Rp 20.100 per liter, dan kenaikan lebih tinggi pada jenis kemasan premium sebesar 34% menjadi Rp 23.400 per liter. Sementara minyak goreng curah naik 5% menjadi Rp 17.300 per liter.

Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan harga konsumen akan berbalik inflasi bulan ini di rentang 0,5%-0,6%. Berbeda dengan perkiraan BI, dia memperkirakan kenaikan harga minyak goreng akan ikut memberi andil kepada inflasi bulan ini.

"Dengan dilepasnya HET untuk minyak goreng kemasan diharap pasokannya meningkat, tapi tentu kita melihat dari sisi inflasi ini memang akan signifikan karena kenaikan tren harga minyak ini sudah dari dua bulan terakhir kurang lebihnya," kata Josua kepada Katadata.co.id

Ia mengatakan andil minyak goreng terhadap inflasi sebetulnya tidak sebesar beras, daging-dagingan juga komoditas bumbu-bumbuan. Meski demikian, perlu mewaspadai dampak dari efek lanjutan inflasi atau second round effect ke inflasi sektor lainnya terutama restoran.

Senada dengan Josua, Direktur Center of Economics and Law Study (CELIOS) Bhima Yudhistira memperkirakan kenaikan harga minyak goreng akan ikut menyumbang inflasi bulan ini bersama dengan cabai merah, olahan dari kedelai, daging ayam dan telur. Ia juga memperkirakan inflasi Maret ada di rentang 0,5%-0,6%.

Efek dari pencabutan HET untuk minyak goreng kemasan baru-baru ini juga menurutnya akan mulai terlihat pada inflasi bulan ini. Meski demikian, ia mewaspadai dampaknya akan signifikan ke inflasi bulan depan.

"Pada saat Ramadhan biasanya permintaan minyak goreng naik 20% dari bulan biasa, dan pada saat puncak Idul Fitri itu aiknya bisa 40%. Jadi melepas harga minyak goreng kemasan ke mekanisme pasar ini kebijakan yang fatal karena yang akan dirugikan kelas menengah," kata Bhima kepada Katadata.co.id.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...