Sri Mulyani Bertemu Menkeu Amerika hingga Malaysia, Apa yang Dibahas?
Sementara dalam pertemuan dengan Malpass, Sri Mulyani membicarakan peningkatan kerja sama antara Bank Dunia dan Indonesia, terutama terkait proses reformasi kebijakan di Indonesia. Ia menyampaikan bahwa pemerintah saat ini sedang melakukan reformasi kebijakan fiskal, antara lain dengan menata dan memperkuat hubungan pemerintah pusat dan daerah agar lebih sinergis.
Bendahara negara itu juga bertemu dengan Menteri Keuangan Brasil dan Argentina. Dalam pertemuan tersebut, dua menteri keuangan negara Amerika Latin tersebut memberikan dukungan penuh kepada Presiden G20 Indonesia untuk mencapai berbagai target, termasuk dalam penanganan dampak krisis geopolitik. Dua Menkeu tersebut juga memberi dukungan untuk pencapaian target lainnya seperti agenda kesehatan global, pandemi, perubahan iklim dan stabilitas keuangan internasional.
Ia juga bertemu dengan Tengku Datuk hari ini. "Pertemuan keduanya membahas mengenai upaya bersama dalam merelaksasi peraturan terkait ‘counter measures’ pandemi Covid-19," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Rahayu Puspasari dalam keterangannya.
Kedua M=menteri juga berdiskusi mengenai dampak kenaikan harga CPO kepada ekonomi masing masing negara dan upaya untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap perubahan harga. Indonesia dan Malaysia juga sepakat untuk terus bekerja sama menangani dampak lingkungan dari CPO tersebut. Seperti diketahui, kedua negara ini merupakan produsen CPO terbesar dunia.
Di samping pertemuan dengan sejumlah menteri keuangan tersebut, Sri Mulyani juga hadir sebagai panelis pada acara Tackling Food Insecurity: The Challenge and Call to Action dalam rangkaian pertemuan musim semi IMF-Bank Dunia. Ia juga menghadiri dialog antara Dana Moneter Internasional (IMF) dengan negara-negara G20 yang termasuk emerging country. Pada pertemuan tersebut, IMF menyebut negara emerging menghadapi efek limpahan dari kondisi geopolitik saat ini yang terlihat dari gangguan di jalur perdagangan internasional, kenaikan harga komoditas, pengungsi dan isu humanitarian.