Realisasi Anggaran PEN Capai Rp 70 T, Didominasi Penyaluran Bansos
Sementara itu, realisasi klaster penguatan pemulihan ekonomi tercatat sebesar 5,2% atau sebanyak Rp 9,22 triliun dari pagu Rp 178,32 triliun. Anggaran ini dipakai untuk dukungan ke sektor pariwisata, Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK), dukungan kepada korporasi dan UMKM serta insentif perpajakan.
Pemerintah melanjutkan belanja untuk penanganan Covid-19 melalui anggaran PEN tahun ini sebesar Rp 455,62 triliun, lebih rendah dari pagu tahun lalu Rp 744,77 triliun. Selain mengurangi pagunya, pemerintah juga merampingkan jenis belanja dalam PEN dari yang tahun lalu lima klaster menjadi hanya tiga klaster, yakni kesehatan, perlindungan masyarakat dan penguatan pemulihan ekonomi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, belanja kesehatan dipakai untuk pembayaran insentif tenaga kesehatan hingga pembayaran klaim pasien terutama yang belum dibayar tahun-tahun sebelumya.
"Perlindungan masyarakat dari sisi PKH, Sembako, BLT, penebalan terutama pada saat menghadapi kenaikan harga komoditas," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA edisi April, Rabu (20/4).