Kemenkeu Pastikan APBN Makin Sehat Meski Belanja Subsidi Bengkak
"Defisit diusulkan lebih rendah menuju 4,5%," ujarnya melalui pesan singkat kepada Katadata.co.id, Kamis (12/5).
Seperti diketahui, tahun ini merupakan tahun terakhir pemerintah diperbolehkan memperlebar defisit APBN lebih dari 3%. Pemerintah menargetkan defisit sebesar Rp 868 triliun atau 4,85% dari PDB pada tahun ini, tetapi APBN masih surplus Rp 10,3 triliun atau 0,06% dari PDB pada kuartal I 2022.
APBN yang masih berhasil surplus pada awal tahun ini tidak lepas dari kinerja pendapata negara yang berasil tmbuh 32,1%. Kinerja moncer tersebut merata di semua sumber penerimaan, seperti perpajakan yang tumbuh 41,4%, kepabeanan dan cukai 27,3% dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar 11,8%. Di sisi lain, belanja negara justru terkontraksi 6,2%, terutama karena penurunan pada belanja pemerintah pusat, sementara transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) masih tumbuh positif.
Kinerja positif juga terlihat pada keseimbangan primer di kuartal I yang surplus Rp 94,7%. Kinerja ini tumbuh 245,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni defisit Rp 65,3 triliun.