S&P Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini 5,1% , Inflasi Lampaui 4%
S&P menyebut, Indonesia dulunya merupakan negara dengan inflasi yang relatif tinggi. Namun karena reformasi, termasuk di sektor logistik, inflasi struktural perlahan menurun.
"Reformasi ini, dikombinasikan dengan dampak dari beberapa tindakan administratif untuk menahan harga energi, telah menjaga inflasi IHK di bawah batas atas target bank sentral," kata laporan tersebut.
S&P melihat, inflasi telah meningkat dan kemungkinan akan berlanjut. Prospek inflasi Indonesia tersebut sudah dinaikkan bersama dengan beberapa negara, lain seperti Australia, India, Selandia Baru, Singapura, Korsel dan Thailand. Revisi atas outlook inflasi di beberapa negara tersebut terutama karena kenaikan harga energi dan komoditas, serta dalam beberapa kasus kenaikan inflasi disulut oleh pemulihan ekonomi.
Seiring kenaikan inflasi, S&P meramal bunga acuan Bank Indonesia akan naik tahun ini tetapi tidak signifikan. Bunga BI tahun ini diramal naik 50 bps menjadi 4% pada akhir tahun, disusul kenaikan 75 bps pada tahun depan.