Penerimaan Pajak Akan Lampaui Target, Defisit APBN 2022 Turun ke 3,9%
Sementara belanja negara pada tahun ini diperkirakan tembus Rp 3.169,1 triliun atau 102% dari target, tumbuh 13,7% dibandingkan tahun lalu. Realisasi belanja terutama ditopang oleh belanja non-Kementerian dan Lembaga (K/L) seiring meningkatnya kebutuhan subsidi dan kompensasi energi.
Belanja non-K/L yang berasal dari subsidi energi diperkirakan mencapai Rp 284,6 triliun pada tahun ini atau naik 17,6% dari tahun lalu. Sementara, belanja kompensasi energi akan melonjak 512,7% dari tahun lalu hanya Rp 47,9 triliun menjadi Rp 293,5 triliun pada tahun ini.
"Belanja K/L barangkali masih akan tertekan negatif 13,3%, meski kami akan melakukan relaksasi untuk automatic adjustment," kata Sri Mulyani.
Sementara itu, transfer ke daerah tahun ini tidak naik signifikan 1,7% dengan perkiraan realisasi Rp 799,1 triliun atau hanya 99,3% dari target. Sri Mulyani berharap kondisi keuangan pemerintah daerah masih tetap stabil dan bisa melakukan program-programnya.
Seiring pendapatan yang masih tumbuh tinggi dibandingkan belanja dan defisit ditekan lebih rendah, maka kebutuhan untuk pembiayaan anggaran tahun ini diperkirakan turun 16%. Sampai akhir tahun realisasinya diperkirakan sebesar Rp 732,2% atau 87,1% dari target.