Alasan Kemenkeu Ingin Ekonomi Indonesia Tak Banyak Bergantung ke Cina

Abdul Azis Said
8 Agustus 2022, 15:57
ekonomi indonesia, cina, perlambatan ekonomi cina, perlambatan ekonomi cina.
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Ilustrasi. Cina saat ini menyerap seperlima ekspor Indonesia,

Diversifikasi hubungan dagang tersebut untuk menghindari dampak jika ekonomi Cina melambat. Negera yang dipimpin Xi Jinping ini sudah menunjukan perlambatan dengan pertumbuhan hanya mencapai 0,4% pada kuartal II, lebih buruk dari realisasi kuartal I sebesar 4,8%. Padahal, Cina biasanya tumbuh tinggi dibandingkan Indonesia.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi Cina hanya tumbuh 3,3% pada tahun ini dan 4,6% pada tahun depan. Perlambatan ekonomi di Cina tersebut menjadi salah satu dari beberapa downside risk alias risiko yang mendorong pertumbuhan ekonomi dunia bisa melambat tahun ini.

"Risiko penurunan termasuk wabah skala besar dari varian virus yang lebih menular yang memicu penguncian lebih luas di bawah kebijakan zero Covid-19," kata IMF dalam laporannya bulan lalu.

Namun, IMF menyebut risiko perlambatan ekonomi CIna bukan hanya karena kebijakan penanganan  Covid-19 yang ketat, melainkan juga dari krisis properti yang berlanjut. Persoalan di sektor properti disebut bisa menyebabkan krisis yang lebih luas dan efek limpahannya ke keuangan makro.

IMF menyebut perlambatan ekonomi Cina akan memiliki dampak global yang kuat. Dampaknya akan terlihat dari keseimbangan penawaran dan permintaan. Jika pemerintah memberlakukan pengetatan lebih lanjut bisa menyebabkan pasokan terganggu dan harga barang barang naik di seluruh dunia. Di sisi lain, dengan ekonomi Cina melambat, permintaan menjadi lebih rendah tetapi bisa mengurangi tekanan inflasi.



Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...