Sri Mulyani Imbau Tak Jumawa, Ada Risiko dari Konflik Cina-Taiwan
Dengan berbagai tantangan tersebut, Sri Mulyani kembali mengingatkan soal pentingnya kerja sama mengelola risko yang ada. Dengan begitu, diharapkan masyarakat khususnya yang berada di kelompok bawah dan rentan bisa terlindungi dari dampak negatifnya.
"Selama hampir tiga tahun kita masih dipengaruhi dan mendapatkan dampak yang tidak ringan dari Pandemi. Namun meskipun pandemi sekarang relatif bisa dijaga kita juga tetap waspada," kata Sri Mulyani.
Perekonomian Indonesia melanjutkan pemulihan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal II mencapai 5,44% secara tahunan. Ini mempertahankankan pertumbuhan di level 5% selama tiga kuartal beruntun.
Pertumbuhan kuartal II bahkan lebih tinggi dibandingkan kuartal I sebesar 5,01% sekalipun basis pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 sebetulnya sudah tinggi. Kinerja ini ditopang oleh kinerja konsumsi rumah tangga yang tumbuh impresif 5,51%, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya 4,34%.
Ekspor juga tumbuh makin kuat. Pada kuartal II pertumbuhan e 19,74%, di atas realisasi kuartal sebelumnya di 16,22%. Namun, investasi yang sebelumnya tumbuh 4,09% kemudian melambat dengan pertumbuhan 3,07% pada kuartal II.