Pariwisata di Bali Potensi Terguncang Dampak Perlambatan Cina dan AS
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemulihan ekonomi Bali yang lebih lambat dari provinsi lain karena daerah tersebut menggantungkan ekonominya terhadap sektor pariwisata. Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum merupakan penyumbang terbesar yakni 17,6% terhadap struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bali.
"Penangan Covid-19 di negara lain tidak sebaik Indonesia, kasus Covid-19 masih tinggi seperti di Australia dan Jepang, sehingga pariwisata belum sebebas sebelumnya," kata Airlangga dalam konferensi pers dengan wartawan akhir pekan lalu.
Faktor lain yang menyebabkan masih rendahnya wisata di Bali diduga karena harga tiket pesawat yang kini meningkat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan sementara jumlah penerbangan yang tersedia masih belum maksimal.
Meski demikian, ia melihat tanda-tanda perbaikan pariwisata di Bali masih akan berlanjut di bulan-bulan mendatang. Optimisme tersebut seiring perbaikan mobilitas masyarakat seiring pandemi yang terkendali.