BI Sebut Era Bunga Tinggi di AS akan Bertahan Lama, Apa Dampak ke RI?

Abdul Azis Said
31 Agustus 2022, 14:57
bi, suku bunga, bunga
Agung Samosir|Katadata
BI pada pertemuan bulan ini menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps.

Pengetatan moneter ini terjadi seiring tren inflasi tinggi di banyak negara maju. Di AS, inflasi sempat menyentuh 8,5% pada Juli. Posisi ini masih jauh dari target bank sentral sebesar 2%, sekalipun inflasi Juli sudah menunjukkan penurunan setelah mencapai di atas 9% pada bulan sebelumnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut pengetatan moneter tersebut akan menimbulkan dampak ke negara berkembang berupa kaburnya modal asing. Kondisi aliran modal asing pada tahun ini berbeda dibandingkan saat kondisi sebelum pandemi 2019.

"Indonesia juga mengalami capital outflow terutama pada obligasi pemerintah yang digenggam oleh asing mencapai hingga Rp 126 triliun (year-to-date)," kata Sri Mulyani dalam acara yang sama dengan Perry.

Kaburnya dana asing sebetulnya sudah terjadi sejak awal pandemi. Pada akhir ahun 2019 atau saat kondisi masih normal, porsi asing dalam SBN mencapai 38,57%. Namun porsinya turun jauh ke 15,34% pada 26 Agustus 2022.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...