Modal Asing Mulai Masuk ke Pasar SBN tapi Rupiah Justru Loyo

Abdul Azis Said
16 September 2022, 18:39
Rupiah, kurs rupiah, aliran modal asing, modal asing
KATADATA/ Arief Kamaludin
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah pekan ini ditutup di level Rp 14.955 per dolar AS.

Modal asing masuk ke pasar keuangan domestik sebesar Rp 150 miliar dalam sepekan, terutama ke pasar obligasi pemerintah. Namun demikian, rupiah justru terkoreksi 0,8% sepanjang pekan ini.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menjelaskan, modal asing masuk ke pasar Surat Berhara Negara (SBN) sebesar Rp 1,73 triliun. Namun asing keluar dari pasar saham pekan ini mencapai Rp 1,58 triliun.

"Berdasarkan data setelmen year-to-date hingga  15 September 2022, nonresiden mencatatkan jual neto Rp 141,14 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 74,32 triliun di pasar saham," kata Erwin dalam keterangannya, Jumat (16/9).

Dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik tidak berhasil menyelamatkan rupiah dari sentimen pelemahan. Mengutip Bloomberg, rupiah terkoreksi 0,8% dalam sepekan dan parkir di level Rp 14.955 per dolar AS pada penutupan pasar spot sore ini.

Pergerakan nilai tukar pekan ini dipengaruhi sejumlah sentimen eksternal. Data inflasi AS bulan Agustus menunjukkan level yang masih tinggi dan di atas ekspektasi pasar sekalipun secara tahunan turun.

Inflasi AS naik 0,1% secara bulanan, meski secara tahunan terpantau sedikit turun ke 8,3% dari bulan sebelumnya 8,5%. Realisasi ini di atas perkiraan Dow Jones, indeks harga konsumen (IHK) yang diramal deflasi 0,1% secara bulanan dan inflasi tahunan turun ke 8%.

Data ini dirilis sepekan sebelun The Fed kembali menggelar pertemuan pekan depan. Pasar berekspktasi dengan inflais masih tinggi, bunga acuan The Fed masih akan naik tinggi antara 75-100 bps.

Dari dalam negeri, pasar memantau dampak kenaikan harga BBM terhadap perekonomian. "Aktivitas ekonomi masyarakat sudah lebih baik pasca Covid-19, namun dengan kenaikan harga BBM subsidi maka konsumsi masyarakat bisa kembali stagnan," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam risetnya.

Data neraca dagang Agustus yang kembali surplus jumbo tampaknya tidak banyak menyelamatkan rupiah dari pelemahan. Padahal, surplus dagang naik menjadi US$ 5,76 miliar dari bulan sebelumnya US$ 4,23 miliar.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...