Dunia Terancam Resesi, Sistem Keuangan Indonesia Aman?
Selain itu, perbankan juga disebut telah melakukan langkah-langkah mitigasi seperti pembentukan cadangan bermasalah jika terdapat aset-aset yang bermasalah. Hal ini untuk meminimalisasi risiko di tengah kondisi yang sedang bergejolak seperti sekarang.
Asesmen BI yang diumumkan dalam hasil Rapat Dewan gubernur (RDG) kemarin menunjukan bahwa perekonomian global akan melambat dan ketidakpastian pasar keuangan global meningkat. Pertumbuhan ekonomi global pada 2023 diperkirakan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya dan disertai dengan risiko resesi di beberapa negara. Perlambatan akan terjadi di Amerika Serikat, Eropa dan Cina.
Di sisi lain, tekanan inflasi dan inflasi inti global masih tinggi seiring dengan berlanjutnya gangguan rantai pasokan. Kondisi ini mendorong bank sentral di banyak negara menempuh kebijakan moneter yang lebih agresif. Kenaikan bunga The Fed diperkirakan lebih tinggi lagi kedepannya dengan siklus yang lebih panjang . Hal ini memicu dolar AS makin perkasa termasuk terhadap rupiah.
"Tekanan pelemahan nilai tukar tersebut semakin tinggi dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat, dan di negara emerging market, termasuk Indonesia diperberat pula dengan aliran keluar investasi portofolio asing," kata Perry, kemarin.
Nilai tukar rupiah terus melemah hingga menembus Rp 15.600 per dolar AS. Rupiah terus melemah sejak menembus level psikologisnya di Rp 15.000 per dolar AS pada 22 September 2022.