Kemenkeu Nilai Industri Tekstil Masih Kuat, Tak Tambah Bansos PHK

Abdul Azis Said
5 November 2022, 12:00
Pedagang merapikan produk tekstil yang dijual di Kampung Wisata Kreatif Tekstil Cigondewah, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/6/2022).
ANTARA FOTO/Novrian Arbi/foc.
Pedagang merapikan produk tekstil yang dijual di Kampung Wisata Kreatif Tekstil Cigondewah, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/6/2022).

Selain itu, dari sisi kondisi keuangan perusahaan-perusahaan tekstil juga masih cukup baik. Hal ini tercermin dari pendapatan dari hasil penjualan produk tekstil sepanjang paruh pertama tahun ini yang tumbuh kuat mengekor kinerja positif pertumbuhan ekonomi. 

"Pendapatan penjualan industri tekstil tumbuh dua digit di atas 10% sementara total industri manufaktur secara keseluruhan hanya sekitar 5%, jadi agak membingungkan kalau terjadi PHK," kata Plt. Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan saat ditemui di Bogor.

Isu PHK massal muncul ke permukaan setelah asosiasi pengusaha mengaku industri tekstil tengah tidak baik-baik saja. Pabrik-pabrik pembuat baju hingga sepatu itu disebut mulai melakukan PHK sejak September 2022. Kinerja industri anjlok akibat permintaan global yang menurun signifikan. 

Khusus di Jawa Barat, belasan pabrik di mengalami krisis sehingga mengurangi operasi sebagian unitnya. Hal ini berdampak menyebabkan 45.000 karyawan dirumahkan.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia atau API Jemmy Kartiwa Sastraatmadja mengatakan sejumlah karyawan industri TPT kini telah dirumahkan. Ia bahkan menyebut, sudah ada perusahaan di Jawa Barat yang  melakukan PHK. 

"Sekarang sudah di tahap tidak aman, karena sudah ada pengurangan pegawai. Sinyal buruknya sudah ada. Sudah berlangsung pengurangannya, tanda-tandanya dari bulan September merambatnya," ujarnya kepada Katadata.co.id, pada Rabu (26/10). 

Jemmy melihat kinerja industri tekstil bahkan sudah anjlok 30% sejak September Lalu. Ada bergama faktor, salah satunya efek pelemahan ekonomi di banyak negara sehingga permintaan ekspor juga lesu. Ekspor juga terpukul oleh depresiasi nilai tukar. Permintaan dari domestik juga tertekan daya beli yang melemah.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...