Rupiah Diprediksi Menguat Didorong Sinyal Pelonggaran Lockdown di Cina

Abdul Azis Said
30 November 2022, 09:44
Petugas bank menunjukkan uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Petugas bank menunjukkan uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Bank Indonesia mencatat outflow atau keluarnya dana asing dari pasar SBN domestik mencapai Rp 165,71 triliun sejak awal tahun hingga 24 November. Meski demikian, mulai terlihat adanya aliran masuk modal asing ke SBN sepanjang pekan lalu yang mencapai Rp 9,72 triliun.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah kemungkinan masih melemah hari ini di tengah sentimen yang beragam. Pelemahan rupiah masih terpengaruh oleh sentimen demonstrasi lockdown Covid-19 di Cina, sikap hawkish pejabat The Fed soal kenaikan suku bunga setra indikasi meningkatnya permintaan terhadap dolar AS menjelang akhir tahun.

Ia memperkirakan rupiah akan melemah ke arah Rp 15.780, dengan potensi support di rentang Rp 15.720-Rp 15.700 per dolar AS.

"Pasar juga masih menunggu indikasi kebijakan suku bunga AS ke depan dari pidato , Gubernur The Fed Jerome Powell mengenai outlook ekonomi, dinihari nanti," kata Ariston dalam risetnya.

Bank Indonesia menutup transaksi nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 15.737 per dolar Amerika Serikat (AS) saat perdagangan Selasa, 29 November 2022. Nilai tersebut melemah delapan poin atau 0,1% dari perdagangan hari sebelumnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...