Rupiah Melemah ke 15.649 per US$ Jelang Pengumuman Data Inflasi AS

Abdul Azis Said
13 Desember 2022, 10:04
Petugas bank menghitung uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/11/2022). Bank Indonesia akan mengendalikan nilai tukar rupiah agar lebih menguat ke level Rp15.070 per dolar AS pada tahun 2023, sehingga implikasi pertumbuhan ekono
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Petugas bank menghitung uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/11/2022). Bank Indonesia akan mengendalikan nilai tukar rupiah agar lebih menguat ke level Rp15.070 per dolar AS pada tahun 2023, sehingga implikasi pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih rendah yakni 4,37 persen (yoy) dibanding prognosa BI pada tahun 2022 yang sebesar 5,12 persen.

Sementara itu, menurut dia, Aset berisiko berpotensi menguat jika data menunjukkan berlanjutnya penurunan inflasi bulan November yang dirilis malam ini. Inflasi yang terkendali mengindikasikan The Fed berpeluang semakin melonggarkan kebijakan moneternya, dan sebaliknya.

The Fed dijadwalkan kembali bertemu 13-14 Desember waktu Amerika Serikat. Berdasarkan alat pemantaian CME Group, The Fed kemungkinan melonggarkan kebijakan moneternya dengan kenaikan bunga lebih kecil yakni 50 bps, dengan probabilitas 73,5%, sementara probabilitas kenaikan bunga 75 bps sebesar 26,5%.

Analis DCFX Lukman Leong melihat rupiah akan bergerak range-bound dengan kecenderungan melemah namun terbatas. Pergerakan rupiah hari ini di kisaran Rp 15.600-Rp 15.700 per dolar AS.

"Investor sideline menjelang rilis data inflasi AS malam ini dan pertemaun FOMC besok," kata Lukman dalam risetnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...