Sri Mulyani Gelontorkan Rp257 T untuk Gaji PNS hingga Polisi pada 2022

Abdul Azis Said
4 Januari 2023, 10:59
sri mulyani, ASN, belanja negara, apbn, gaji PNS
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, belanja pemerintah pusat terus naik dari Rp 1.400 triliun pada 2019 menjadi Rp 1.800 triliun pada 2020, Rp 2.000 triliun pada 2021, dan Rp 2.274 triliun pada 2022.

Kementerian Keuangan melaporkan realisasi sementara belanja pegawai kementerian dan lembaga (K/L) pada tahun lalu mencapai Rp 257,3 triliun, naik tipis 3,5% dibandingkan 2021. Tiga kementerian dan lembaga dengan pembayaran gaji pegawainya paling besar, yakni Kepolisian RI (Polri), Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Keuangan.

"Kenaikan 2022 kemarin karena THR dan gaji ke-13 yang kami berikan mencakup 50% dari komponen tunjangan kinerjanya sehingga menyebabkan belanja pegawai naik tipis," ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Selasa (3/1).

Penyaluran THR dan gaji ke-13 selama  dua tahun pertama pandemi tidak disertai dengan komponen tukin. Ini membuat total belanja pegawai pada tahun tersebut lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Adapun belanja pegawai terdiri atas dua komponen. Pertama, pembayaran gaji dan tunjangan untuk ASN sebesar Rp 170,9 triliun,naik 1,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Kedua, pembayaran tukin, honorarium, lembur dan lain-lain sebesar Rp 86,4 triliun, naik 7,8%.

"Semenjak terjadinya Covid-19, memang kami menjaga secara hati-hati belanja pegawai, karena fokus dari APBN adalah menjaga masyarakat dan ekonomi," ujar Sri Mulyani.

Pembayaran untuk ASN di Polri merupakan yang paling besar pada tahun lalu yakni Rp 52,2 triliun, naik 6,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Pembayaran gaji para tentara lewat Kementerian Pertahan mencapai Rp 51,6 triliun, naik 3,9%, sedangkan pembayaran ASN di kantor Sri Mulyani mencapai mencapai Rp 21,9 triliun dengan kenaikan 7,7%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...