Rupiah Melemah ke Rp 15.200/US$ di Awal Pekan, Menanti Data Inflasi AS

Abdul Azis Said
13 Februari 2023, 09:40
rupiah melemah, nilai tukar rupiah, inflasi as
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Menurutnya, perbaikan di pasar tenaga kerja itu bisa mendorong peningkatan konsumsi dan menyebabkan inflasi di Amerika masih bertahan tinggi. Tekanan inflasi yang belum mereda akan mendorong bank sentral terus memperketat moneter, yang artinya memberikan bahan bakar untuk penguatan dolar AS lebih lanjut.

"Pelaku pasar akan mengonfirmasi ekspektasi di atas dengan data inflasi konsumen dan penjualan ritel AS bulan Januari yang akan dirilis pada hari Selasa dan Rabu malam," kata Ariston dalam catatannya pagi ini, Senin (13/2).

Namun, optimisme bahwa kinerja ekonomi global tidak seburuk ekspektasi sebelumnya mungkin bisa menjadi salah satu penahan agar rupiah tak jatuh terlalu dalam. Laporan IMF belum lama ini mengonfirmasi hal tersebut dengan prospek pertumbuhan yang direvisi ke atas dari perkiraan sebelumnya.

Pembukaan kembali ekonomi Cina juga bisa menjadi pendukung ekspektasi tersebut. ;"Ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di atas 5% juga membantu menahan pelemahan rupiah," kata Ariston.

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan kembalu melemah hari ini dan bergerak di rentang Rp 15.100-Rp 15.250 per dolar AS. Pasar kembali risk off yang mendorong penguatan dolar AS jelang rilis data inflasi AS bulan Januari.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...