Kemenkeu Perkirakan Anggaran Subsidi Energi Tak Bengkak Lagi Tahun Ini

Abdul Azis Said
15 Februari 2023, 11:10
subsidi energi, SPBU, subsidi BBM
ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/nz
Ilustrasi. Pemerintah membayarkan subsidi energi mencapai Rp 502 triliun pada tahun lalu.

"Kenaikan harga Pertalite dan Solar 30% pada September kemarin relatif modest (rendah), ini karena kita tetap ingin melindungi momentum pemulihan, tetapi konsekuensinya anggaran melonjak lebih dari tiga kali lipat dan pada akhir tahun kita melihat realisasinya bahkan lebih tinggi lagi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Selasa (3/1).

Anggaran subsidi dan kompensasi energi tahun lalu sebetulnya dirancang hanya mencapai Rp 152,5 triliun. Namun, Sri Mulyani mengatakan pagunya dinaikkan lebih dari tiga kali lipat untuk menjaga masyarakat dari dampak kenaikan harga minyak dunia sehingga menjadi Rp 502,4 triliun.

Meski anggarannya sudah dipertebal, nilainya tetap tidak cukup. Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga Pertalite menjadi Rp 10 ribu per liter, Solar menjadi Rp 6,800 mulai 3 September lalu.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan, pemerintah menggunakan pos belanja lainnya dalam APBN 2022 yang tidak terserap sepenuhnya untuk menutup pembengkakan pada belanja subsidi dan kompensasi energi.

"Kami lakukan optimalisasi dari sejumlah kegiatan yang anggarannya tidak terserap seluruhnya, sehingga kita dapat mengalihkan nya untuk membayar subsidi dan kompensasi," kata Isa dalam acara yang sama dengan Sri Mulyani.


Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...