Rupiah Melemah Tertekan Kekhawatiran Efek Bangkrutnya Bank di AS

Abdul Azis Said
14 Maret 2023, 09:57
rupiah, rupiah melemah, dolar
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Ilustrasi. Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asing.

Namun, kejatuhan beberapa bank itu memicu meluasnya ekspektasi bahwa bank sentral AS, The Fed tidak akan agresif lagi menaikkan suku bunga acuannya. Pembuat kebijakan The Fed akan kembali bertemu pada 22 Maret mendatang dengan ekspektasi pasar bahwa bank sentral hanya menaikkan bunga 25 bps atau bahkan tidak merubah kebijakannya bunganya sama sekali.

Sebelum adanya kabar kebangkrutan SVB akhir pekan lalu, pasar mulai khawatir The Fed kembali mengambil langkah kenaikan bunga yang agresif. Hal ini didukung sejumlab data tenaga kerja yang solid dan inflasi yang masih tinggi. Namun ekspektasi itu berbalik dengan pandangan bahwa The Fed akan less agresif dan level terminal rate tidak akan setinggi sebelumnya setelah kebangkrutan SVB. 

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan, rupiah masih akan menguat seiring ekspektasi The Fed akan menahan diri mengerek suku bunga. Rupiah berpotensi menguat ke arah Rp 15.330, dengan potensi pelemahan di kisaran Rp 15.400 per dolar AS.

"Turunnya ekspektasi terhadap agresivitas the Fed dalam menaikan suku bunga acuan ini, bisa menjadi pendorong penguatan rupiah hari ini. Tapi tentunya kekhwatiran pasar terhadap dampak buruk masalah kebangkrutan tersebut bisa membatasi penguatan," kata Ariston dalam catatannya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...