Sri Mulyani Heran Perbaikan Pagar Puskesmas Masuk Anggaran Stunting
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyinggung bahwa seringkali penyusunan anggaran pemerintah didasarkan pada pola historis. Ini artinya, perencanaan anggaran ke depan dibuat dengan alasan karena program tersebut sudah rutin dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, bukan karena adanya prioritas aktual.
Hal tersebut, kata dia, kemudian berpengaruh terhadap efektivitas pembangunan dan penggunaan sumber daya yang tidak efisien. Ia bercerita pernah melakukan penelusuran terkait jenis-jenis program di daerah yang berkaitan dengan stunting, salah satu temuannya yakni adanya anggaran untuk memperbaiki pagar puskesmas.
"Demikian juga misalnya prioritas nasional lainnya yang terkait dengan revolusi mental. Coba saya zoom, begitu di-zoom sampai paling bawah, saya lihat ada anggaran untuk pembelian motor trail, tapi saya pikir mungkin betul juga untuk melakukan sosialisasi," kata Suharso dalam acara yang sama dengan Sri Mulyani.
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran percepatan pencegahan stunting Rp 44,8 triliun pada tahun lalu. Anggaran itu terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp 34,1 triliun melalui 17 kementerian dan lembaga, sedangkan sisanya melalui belanja pemerintah daerah yang terdiri atas Dana alokasi Khusus (DAK) fisik sebesar Rp 8,9 triliun dan DAK nonfisik Rp 1,8 triliun.