IMF Lihat Prospek Ekonomi Asia Pasifik Lebih Cerah, Berkat Cina-India
Meski pertumbuhan ekonomi berpotensi lebih cerah, Direktur IMF untuk departemen Asia dan Pasifik Krishna Srinivasan menyarankan bank sentral di kawasan itu akan memantau stabilitas harga.
"Kami percaya bahwa inflasi inti akan sulit, bank sentral perlu mengawasi inflasi dan mengatasi masalah secara langsung, jadi apa yang kami katakan adalah 'lebih tinggi untuk lebih lama' untuk Asia," kata Srinivasan kepada "Street Signs Asia" CNBC.
Prospek yang lebih cerah untuk kawasan Asia Pasifik terutama ditopang oleh pasar ngara berkembang. Sementara prospek perekonomian negara-negara maju di kawasan ini, seperti Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Singapura diturunkan.
"Permintaan eksternal yang lebih kuat dari Cina akan memberikan kelonggaran bagi ekonomi maju di kawasan ini, tetapi diperkirakan sebagian besar tidak sebanding dengan hambatan dari faktor domestik dan eksternal lainnya," katanya.
Ia menambahkan, pertumbuhan di Asia di luar Cina dan India diperkirakan berada di titik terendah pada tahun 2023.