Bank Dunia Beri Pinjaman Rp 6 Triliun untuk Restorasi Mangrove RI
Bank Dunia akan memberikan pinjaman US$ 400 juta atau sekitar Rp 6,09 triliun dan hibah US$ 19 juta atau sekitar Rp 289,6 miliar. Bantuan tersebut untuk rehabilitasi dan restorasi mangrove bagi penduduk sekitar, terkait program Mangroves for Coastal Resilience (M4CR).
“Ini masih tahap awal,” kata Banga saat mengunjungi Desa Muara, Teluk Naga, Tangerang, Senin (4/9). “Anda akan melihat Bank Dunia berpartisipasi lebih aktif di bidang mangrove.”
Lelaki asal India itu mengatakan hutan bakau atau mangrove penting tidak hanya bagi lingkungan tapi juga bagi kesejahteraan hidup warga sekitar. Dalam kunjungannya, Banga bertemu dengan tiga warga yang mendapat penghasilan tambahan dengan ekosistem mangrove.
Nini (49), misalnya, ia memperoleh tambahan uang Rp 800 ribu dari penjualan bibit mangrove. Perempuan ini sehari-harinya keluar masuk hutan untuk menjual 50 hingga 60 bibit per harinya.
“Yang beli banyak, biasanya mahasiswa, lembaga yang mau tanam mangrove, dan lainnya. Lumayan lah, tambah pendapatan,” ujarnya saat ditemui di Teluk Naga.
Bertambahnya pohon mangrove di kawasan Teluk Naga juga menambah pemasukan David. Nelayan dan petambak ikan ini biasanya menangkap berbagai macam ikan di pesisir.