Belanja Negara Masih Seret, APBN Cetak Surplus Rp 147,2 T per Agustus
Di sisi lain, realisasi belanja negara yang lebih rendah dipengaruhi oleh belanja pemerintah pusat yang baru mencapai 52,1% dari pagu atau Rp 1.170,8 triliun. Realisasi tersebut lebih rendah 0,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Realisasi belanja pemerintah pusat yang masih rendah, terutama terjadi pada belanja non Kementerian/Lembaga yang baru mencapai 47,3% dari pagu atau Rp 589,1 triliun. Sementara realisasi belanja K/L mencapai Rp 581,6 triliun atau 58,1% dari pagu.
Adapun belanja belanja K/L ini termasuk untuk berbagai program-program prioritas nasional seperti bantuan sosial, persiapan pemilu, dan juga pembangunan IKN. Belanja non-K/L ini adalah untuk membayar subsidi kompensasi terutama untuk BBM, listrik. LPG dan juga untuk program kartu pra kerja, subsidi pupuk termasuk untuk belanja pensiun.