Jokowi dan Sri Mulyani Kompak Yakin Rupiah Lemah Tak Ganggu Ekonomi RI

Lavinda
Oleh Lavinda
25 Oktober 2023, 12:21
Rupiah
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Pejabat pemerintah, mulai dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Keuangan Sri Mulyani, hingga Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) meyakini pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tak signifikan mengganggu perekonomian Indonesia. 

Presiden Jokowi mengatakan kurs rupiah terhadap dolar AS yang sempat terdepresiasi nyaris ke level psikologis 16.000 pada Senin (23/10) tidak mengganggu sektor riil dan keuangan dalam negeri.

Kepala Negaara menilai Indonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5% di tengah kondisi perekonomian global yang melemah, salah satunya karena dolar AS yang terus menguat.

"Kemudian kalau dilihat persentase depresiasi mata uang Indonesia, juga masih aman. Aman untuk sektor riil untuk sektor keuangan, dan aman untuk inflasi," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada pembukaan Investor’s Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa (25/10).

Presiden Jokowi juga sempat menerima laporan terkait perkembangan situasi perekonomian terkini dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Dalam laporan tersebut, selain kurs rupiah yang masih terkendali untuk sektor riil dan keuangan, pertumbuhan kredit perbankan juga masih pada level 8,69%.

"Kemarin saya bertemu dengan Pak Gubernur Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saya tanya pertumbuhan kredit di angka berapa? Menurut saya masih tumbuh di angka yang cukup baik," kata Jokowi.

Jokowi menilai masalah perekonomian semua negara semakin rumit karena kebijakan suku bunga AS di level tinggi dalam jangka waktu panjang.

Kebijakan tersebut membuat banyak investor menarik modal asingnya ke Amerika Serikat, sehingga membuat indeks dolar AS menguat secara global.

Dalam kesempatan berbeda, Sri Mulyani mengatakan pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS hingga saat ini belum signifikan berdampak pada belanja subsidi energi di anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Sampai hari ini belum melihat itu sebagai hal yang signifikan," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti dikutip Antara, Senin (25/10).

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...