Bapanas Duga Harga Minyak Goreng Curah Mahal Gara-gara Distribusi
"Kemungkinan besar harga minyak goreng naik saat sampai di ritel. Kalau para pedagang mau menaikkan harga, kami tidak bisa bilang-apa-apa," kata Sahat kepada Katadata.co.id, Selasa (12/12).
Selain di pasar, Sahat menduga kenaikan harga minyak goreng dapat disebabkan oleh proses distribusi. Namun, ia berpendapat kenaikan harga minyak goreng lebih mungkin terjadi di tingkat pedagang.
Di sisi lain, Sahat menilai produksi minyak goreng sepanjang 2023 akan lebih rendah dari proyeksi awal tahun ini sejumlah 4,8 juta ton. Sahat meramalkan produksi minyak goreng untuk kebutuhan pasar tradisional mencapai 3,34 juta ton, sementara untuk ritel modern sejumlah 1,34 juta ton.
Ia mendata produksi minyak goreng pada Januari-Oktober 2023 lebih rendah 12% dari proyeksi yang sama. Menurutnya, penurunan produksi tersebut bukan disebabkan minimnya ketersediaan CPO di dalam negeri, tapi karena penurunan permintaan.
Menurut dia, telah terjadi perubahan pola makan di masyarakat pada tahun ini, khususnya di kota-kota besar. Masyarakat kini cenderung mengonsumsi makanan cepat saji dan roti dibandingkan makanan yang digoreng.
"Oleh karena itu, tidak ada logikanya harga minyak goreng naik di pabrik," katanya.