The Fed Beri Sinyal Tahan Suku Bunga, Rupiah Menguat Jadi Rp15.548/US$

 Zahwa Madjid
12 Januari 2024, 09:31
rupiah, the fed, inflasi amerika,
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.
Petugas menghitung uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung di Jakarta, Kamis (16/11/2023).

Ia memperkirakan rupiah bergerak ke rentang Rp 15.500 – Rp 15.600 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Analis pasar uang Ariston Tjendra menilai rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS ke arah Rp 15.500 – Rp 15.480, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.560.

Data inflasi Desember Amerika memang naik yakni dari 3,1% menjadi 3,4%. Namun ini tidak menurunkan ekspektasi investor bahwa the Fed akan memangkas suku bunga acuan pada Maret.

“Tingkat imbal hasil obligasi AS terutama tenor 10 tahun pun bergerak turun dari 4% ke 3,98%,” ujar Ariston kepada Katadata.co.id, Jumat (12/1).

Selain itu data inflasi konsumen Cina Desember yang dirilis Jumat pagi (12/1)) menunjukkan sedikit perbaikan secara bulanan, yakni naik 0,1%. “Ini bisa diartikan konsumsi mulai membaik dan menjadi kabar positif untuk rupiah sebab Cina merupakan mitra dagang besar untuk Indonesia,” ujarnya.

Sejumlah mata uang Asia juga menunjukkan penguatan terhadap dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, baht Thailand menguat 0,13%, ringgit Malaysia 0,02%, yen Cina 0,11%, peso Filipina 0,07%, dolar Singapura 0,08%, dolar Hong Kong 0,02%, dan yuan Jepang 0,12%.



Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...