Kebut Proyek MRT Timur-Barat, Pemerintah Siap Terbitkan Aturan Baru

Ferrika Lukmana Sari
17 Januari 2024, 08:18
MRT
ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Sejumlah pekerja berada di proyek MRT Fase 2 CP201, kawasan Glodok, Jakarta, Senin (15/1/2024). PT MRT Jakarta menyatakan proses pekerjaan pembangunan MRT Fase 2A CP 203 sudah mencapai 41,47 persen yang terbagi dalam tiga kawasan, yaitu CP201 mencakup Bundaran HI-Harmoni, CP202 yang mencakup pengerjaan Stasiun Harmoni, Sawah Besar, sampai Mangga Besar, sementara CP203 mencakup pengerjaan kawasan Stasiun Glodok sampai Stasiun Kota.

MRT Bagian Proyek Strategis Nasional

Dia menyampaikan, proyek MRT East-West merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional dan akan terus dilakukan sebagai upaya percepatan sesuai arahan presiden bahwa di semester I Tahun 2024 seluruh PSN dapat diselesaikan atau minimal tercapainya financial close dan groundbreaking.

"Arahan tersebut menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat sehingga proyek MRT East-West ditargetkan untuk dilakukan groundbreaking di bulan Agustus 2024," kata dia.

Senada dengan Airlangga, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang juga hadir dalam rapat tersebut mendukung secara keseluruhan pelaksanaan proyek MRT East–West.

Disepakati bahwa kelembagaan proyek ini akan melibatkan Kementerian Perhubungan sebagai executing agency, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai implementing agency, dan PT MRT Jakarta sebagai sub implementing agency. Dalam hal pembebanan pembiayaan, disepakati bahwa proporsi loan yang digunakan adalah 49% on-granting dan 51% on-lending.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berkomitmen untuk pelaksanaan pengadaan tanah di wilayah DKI Jakarta. Lalu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah lainnya berkomitmen untuk memastikan pengadaan tanah, pelaksanaan, dan pengoperasian proyek MRT East–West terselenggara dengan baik.

Rencananya, proyek MRT East-West ini terdiri atas 2 fase. Fase pertama meliputi Kembangan–Medan Satria sepanjang 39,3 km dan fase kedua sepanjang 50,4 km mulai dari Balaraja-Kembangan hingga Medan Satria-Cikarang.

“Ini masalahnya infrastruktur, jadi dalam konteks Proyek Strategis Nasional sudah biasa lintas wilayah, lintas daerah. Yang penting investornya ada, pengelola proyeknya ada, nanti operasionalnya juga jelas. Kepemilikan dari MRT operation juga jelas. PT MRT nya juga jelas,” ujar Airlangga.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...