Ramainya Belanja Online Bisa Tekan Inflasi, Ini Kata Bank Indonesia
Tercatat transaksi e-commerce turun dari Rp 476 triliun pada 2022 menjadi Rp Rp 453,75 triliun pada 2023. Angka masih ini atau jauh di bawah target BI pada 2023 mencapai Rp 533 triliun.
“Informasi yang terbuka dan sifat konsumen yang masih price oriented consumer membuat masyarakat lebih memilih barang yang lebih murah,” ujar Nailul kepada Katadata.co.id, Jumat (19/1).
Transaksi E-Commerce Turun
Kendati transaksi e-commerce menurun sepanjang 2023, Nailul optimis transaksi e-commerce dapat meningkat tahun ini. Peningkatan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, pendapatan masyarakat.
“Pendapatan masyarakat tahun ini nampaknya naik dengan proporsi tertentu. UMP naik, gaji ASN juga naik. Dengan pola konsumsi yang berubah, nampaknya nilai transaksi e-commerce bisa meningkat di tahun ini,” ujarnya.
Selain itu, ekosistem e-commerce kini juga semakin canggih. “Maraknya live shopping dan masuknya TikTok live ke Tokopedia, bisa membuat transaksi e-commerce meningkat.” ujar Nailul.
Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyarankan peningkatan transaksi e-commerce dengan sejumlah cara. Salah satunya dengan meninjau ulang kebijakan atau regulasi terkait e-commerce agar bisa dipertimbangkan oleh pemerintah.
“Di sisi lain, kita tahu promo-promo terkait e-commerce itu juga relatif rendah dan dukungan dari pemerintah pun juga tidak begitu banyak,” ujarnya.