Impor RI Tembus Rp 289,45 Triliun, Terbanyak dari Cina dan Jepang

 Zahwa Madjid
16 Februari 2024, 12:12
impor
Katadata
Kepala BPS, Amalia Adininggar

Ringkasan

  • Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan Pasal 310 ayat (1) KUHP tentang pencemaran nama baik inkonstitusional bersyarat, merespon gugatan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, tetapi menemukan bahwa pasal ini tidak berbeda mendasar dengan Pasal 433 KUHP.
  • MK mengidentifikasi perbedaan antara Pasal 310 ayat (1) dengan Pasal 433 KUHP, dimana Pasal 433 secara spesifik mencakup pencemaran nama baik "dengan lisan", mengusulkan aspek ini dapat diadopsi untuk kepastian hukum.
  • Selain itu, MK juga mengabulkan sebagian permohonan terkait penghapusan Pasal 14 dan Pasal 16 UU Nomor 1 tahun 1946 mengenai berita bohong, menilai bahwa ketidakjelasan dalam pasal tersebut dapat membatasi kebebasan berpikir dan menciptakan ketidakpastian hukum.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Impor Indonesia pada Januari 2024 mencapai US$ 18,51 miliar atau setara Rp 289,45 triliun (kurs: Rp 15.637/US$). Nilai ini meningkat meningkat 0,36% dibandingkan Januari 2023 sebesar US$ 18,44 miliar. Impor Indonesia terbesar ke Cina, Jepang dan Thailand.

Kendati demikian, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar menyampaikan, bahwa nilai impor Indonesia pada Januari 2024 justru turun 3,13% dibandingkan pada bulan sebelumnya.

“Impor migas Januari 2024 senilai US$ 2,70 miliar, turun 19,99% dibandingkan Desember 2023 atau turun 7,15% dibandingkan Januari 2023," ujar Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/2).

Berbeda dengan sektor migas, impor nonmigas justru naik. BPS mencatat impor nonmigas pada Januari 2024 mencapai US$15,81 miliar, naik 0,48% dibandingkan Desember 2023 atau naik 1,76% dibandingkan Januari 2023,”

Berdasarkan negara tujuan, tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama periode Januari 2024 adalah Cina sebesar US$ 5,95 miliar dengan pangsa mencapai 37,64% terhadap keseluruhan Impor.

Selanjutnya, Jepang dengan nilai impor US$ 1,08 miliar atau sekitar 6,81% andil dalam impor dan Thailand sebesar US$ 0,88 miliar atau memiliki andil terhadap impor sebesar 5,53%.

“Sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$ 2,64 miliar (16,70%) dan Uni Eropa US$ 1,07 miliar (6,78%)," kata Amalia.

Barang Impor Andalan RI

Pada Januari 2024, beberapa komoditas impor komoditas utama nonmigas mengalami peningkatan, seperti mesin/peralatan mekanis yang meningkat 4,52% dibandingkan Desember 2023 menjadi US$ 2,86 miliar atau meningkat 16,03% secara tahunan. Serta memberikan andil 18,12% terhadap keseluruhan impor Januari 2024.

Selanjutnya, mesin/perlengkapan elektrik yang memberikan andil 14,59% terhadap impor mengalami kenaikan 17,89% dibandingkan Desember 2023 menjadi US$ 2,31 miliar pada Januari 2024. Namun secara tahunan turun 1,21% dibandingkan Januari 2023 sebesar US$ 2,33 miliar.

Selain itu, komoditas besi dan baja yang memberikan andil 5,81%, namun mengalami penurunan nilai impor menjadi US$ 0,92 miliar atau turun 3,51% dibandingkan bulan sebelumnya. Kendati demikian, mengalami kenaikan 2,75% dibandingkan Januari 2023 sebesar US$ 0,89 miliar.

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari 2024 terhadap bulan yang samapada  tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal sebesar US$ 300,8 juta atau naik10,16%. Kemudian impor barang konsumsi US$ 176,2 juta naik 11,03%. Sementara impor golongan bahan baku/penolong turun 2,96% menjadi US$ 410,9 juta.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...