Prabowo Akan Atur Subsidi Energi Agar Tepat Sasaran dan Menghemat APBN
Eddy menjelaskan, dengan subsidi yang lebih tepat sasaran maka bisa menghemat APBN dan selanjutnya dapat digunakan untuk pembiayaan-pembiayaan program lain yang langsung berkaitan dengan kebutuhan rakyat.
Merespons hal tersebut, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah terkait realokasi anggaran subsidi energi. “Ya itu kan nanti, kami serahkan kebijakan kepada pemerintah,” ujarnya saat ditemui di Gedung Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/2).
Diberitakan sebelumnya, Eddy menyampaikan, bahwa pemerintahan Prabowo mempertimbangkan untuk menyesuaikan subsidi energi pada dua hingga tiga bulan ke depan setelah Prabowo mulai menjabat sebagai presiden pada Oktober 2024 mendatang.
Edy menyebut, sekitar 80% dari Rp 350 triliun atau sekitar Rp 280 triliun anggaran yang dikeluarkan pemerintah, digunakan untuk subsidi solar dan LPG 3 kg. Namun dari subsidi tersebut, ada yang tidak tepat sasaran karena mengalir ke masyarakat kelas menengah hingga atas.
"Jadi, kami akan menyesuaikan subsidi energi dengan jumlah subsidi yang ada. Tapi mungkin ini tidak akan terjadi dengan sangat cepat," kata Edy dalam interview dengan Bloomberg TV dikutip Jumat (16/2).