Rupiah Melemah Tertekan Inflasi AS dan Harga Beras Jelang Puasa

 Zahwa Madjid
29 Februari 2024, 09:38
Rupiah
ANTARA FOTO/Putu Indah Savitri/sgd/YU
Petugas bank menunjukkan lembaran uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Selasa (12/12) sore menguat tipis sebesar dua poin atau 0,01 persen menjadi Rp15.621 per dolar AS dari Rp15.623 per dolar AS.
Button AI Summarize

Mengakhiri bulan Februari, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah 0,30% ke level Rp 15.692 per dolar AS pada perdagangan Kamis (29/2).

Analis Pasar Uang Lukman Leong memperkirakan rupiah akan dibuka datar dengan kecenderungan melemah terbatas. Hal ini dipengaruhi oleh dolar AS yang terkoreksi setelah data PDB AS yang semalam direvisi sedikit lebih rendah.

“Namun investor masih mengantisipasi data inflasi yang kuat dari Personal Consumption Expenditure (PCE) AS pada malam ini,” ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Kamis (29/2).

PCE merupakan indeks yang mengukur tingkat kenaikan rata-rata harga dari konsumsi domestik. Lukman kemudian memperkirakan rupiah bergerak dalam rentang Rp 15.650 - Rp 15.750 per dolar AS pada hari ini.

Sementara pada bulan Maret, rupiah masih akan tertekan. Lukman memprediksi rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 15.500- Rp 15.900 per dolar AS pada Maret 2024.

Hal ini disebabkan oleh kehwatiran terkait inflasi dan harga beras yg tinggi menjelang puasa dan lebaran. Pergerakan dolar AS juga masih akan kuat didukung oleh data-data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan.

“The Fed diperkirakan masih akan bernada hawkish pada pertemuan FOMC pada Maret dan menahan tingkat suku bunga,” ujarnya

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...