Pelemahan Rupiah Berlanjut, Dekati 16.000 per Dolar AS

 Zahwa Madjid
4 April 2024, 09:35
Warga menunjukan uang rupiah baru yang baru saja ditukarkan pada mobil kas keliling Bank Indonesia (BI) di Pasar Palmerah, Jakarta, Senin (18/3/2024). Layanan penukaran uang Rupiah melalui kas keliling merupakan wujud komitmen Bank Indonesia dalam member
ANTARA FOTO/Muhammad Iqb
Warga menunjukan uang rupiah baru yang baru saja ditukarkan pada mobil kas keliling Bank Indonesia (BI) di Pasar Palmerah, Jakarta, Senin (18/3/2024). Layanan penukaran uang Rupiah melalui kas keliling merupakan wujud komitmen Bank Indonesia dalam memberikan layanan kas yang prima agar masyarakat semakin mudah untuk memperoleh uang Rupiah layak edar terlebih untuk kebutuhan Lebaran 2024.

 Menurutnya, penurunan dolar AS ini bisa dipicu dari data PMI sektor jasa AS bulan Maret yang dirilis di bawah ekspektasi pasar dan pernyataan Jerome Powell semalam. Meskipun data tenaga kerja AS masih cukup solid dan inflasi AS masih sedikit naik, hal tersebut tidak mengubah signifikan strategi kebijakan moneter the Fed tahun ini. 

 “Pernyataan ini dianggap oleh pasar bahwa the Fed masih dalam jalur kebijakan pemangkasan suku bunga acuannya tahun ini,” ujarnya

 Rupiah berpotensi menguat ke arah 15.880-15.860, dengan potensi resisten di sekitar 15.930 hari ini.

Pergerakan mata uang Asia pun bervariasi. Melansir Bloomberg, baht Thailand melemah 0,13%, rupee India melemah 0,06%, dan dolar Singapura melemah 0,01%.

 Sementara yen Jepang menguat 0,03%, peso Filipina menguat 0,09%, dan ringgit Malaysia menguat 0,34%


 

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...