Pelemahan Rupiah Berlanjut, Dekati 16.000 per Dolar AS
Menurutnya, penurunan dolar AS ini bisa dipicu dari data PMI sektor jasa AS bulan Maret yang dirilis di bawah ekspektasi pasar dan pernyataan Jerome Powell semalam. Meskipun data tenaga kerja AS masih cukup solid dan inflasi AS masih sedikit naik, hal tersebut tidak mengubah signifikan strategi kebijakan moneter the Fed tahun ini.
“Pernyataan ini dianggap oleh pasar bahwa the Fed masih dalam jalur kebijakan pemangkasan suku bunga acuannya tahun ini,” ujarnya
Rupiah berpotensi menguat ke arah 15.880-15.860, dengan potensi resisten di sekitar 15.930 hari ini.
Pergerakan mata uang Asia pun bervariasi. Melansir Bloomberg, baht Thailand melemah 0,13%, rupee India melemah 0,06%, dan dolar Singapura melemah 0,01%.
Sementara yen Jepang menguat 0,03%, peso Filipina menguat 0,09%, dan ringgit Malaysia menguat 0,34%