Rupiah Terperosok Rp 16.272 per Dolar AS, Tertekan Sentimen The Fed
"Iflasi AS masih belum terlihat kemajuan berarti untuk turun ke target 2%. Pasar bisa menyimpulkan bahwa the Fed bakal menunda kebijakan pemangkasan suku bunga,” ujar Ariston.
Oleh karena itu, Ariston menilai tekanan dolar AS terhadap rupiah masih berlanjut pada hari ini. Potensi pelemahan rupiah ke arah Rp 16.200 - Rp 16.250 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp 16.100 per dolar AS.
Penurun Suku Bunga The Fed Bergantung pada Inflasi AS
Melansir Reuters, para pejabat tinggi bank sentral AS termasuk Jerome Powell tidak memberikan petunjuk apa pun terkait rencana kapan suku bunga akan turun.
Sejak awal tahun ini, The Fed mengatakan, penurunan suku bunga bergantung target inflasi sebesar 2% pada 2024. Namun dengan kondisi beberapa bulan terakhir, tekanan harga mungkin akan bergerak ke arah yang berlawanan.
Sementara itu, mata uang Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Melansir Bloomberg, baht Thailand melemah 0,01%, yuan Cina melemah 0,02%, peso Filipina melemah 0,29%, dan dolar Hong Kong melemah 0,01%. Sebaliknya, mata uang ringgit Malaysia justru menguat 0,06%, dolar Singapura menguat 0,09% dan yen Jepang juga menguat 0,03%.