Sri Mulyani Waspadai Dampak 2 Hal ke RI: Geopolitik dan Suku Bunga AS
Fauza Syahputra|Katadata
Di sisi lain, bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve masih mempertahankan suku bunga tinggi. Hal ini karena inflasi AS belum masih tinggi dan tidak sesuai ekspektasi pasat.
“Kepala Gubernur The Fed, Jerome Powell menyampaikan, perekonomian Amerika Serikat masih tumbuh, dan inflasi belum menurun. Ini yang menyebabkan Federal Reserve menunda penurunan suku bunga,” ujarnya.
Pada awalnya, pasar optimistis bank sentral AS akan melakukan penurunan suku bunga acuan bahkan hingga enam kali. Namun sejak Juli 2023, The Fed mempertahankan suku bunga di angka 5,50%.
"Dengan situasi ini pergeraakan UST masih meningkat 4,6 10 dan DXY mengalami kenaikan 105,7 maka mata uang lainnya dalam posisi lemah," ujarnya
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Ameidyo Daud Nasution