Rupiah Berpotensi Menguat di Tengah Optimisme Investor atas Pasar Keuangan RI
Sejumlah analis memproyeksikan rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS pada hari ini. Pengamat mata uang, Ariston Tjendra mengatakan, hal itu dipicu dengan tingginya minat investor ke pasar Indonesia.
“Rupiah masih berpotensi menguat hari ini terhadap dollar AS meskipun indeks dolar AS juga sedang di level tinggi di kisaran 103,70-an,” kata Ariston kepada Katadata.co.id, Jumat (18/10).
Dia menjelaskan, penguatan rupiah akan ditopang oleh minat investor yang masuk ke pasar keuangan indonesia. Hal itu terlihat dari indeks harga saham gabungan atau IHSG yang menguat dan harga obligasi pemerintah tenor satu dan 10 tahun naik.
Ariston menyebut, tren penurunan suku bunga acuan AS juga menurunkan tingkat imbal hasil obligasi Amerika Serikat. Hal ini akan mendorong pelaku pasar mencari aset dengan imbal hasil tinggi termasuk aset keuangan di Indonesia.
“Dengan begitu, potensi penguatan rupiah ke arah Rp 15.450 per dolar AS, potensi resisten di kisaran Rp 15.550 per dolar AS pada hari ini,” ujar Ariston.
Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat pagi pukul 09.08 WIB, rupiah dibuka menguat pada level Rp 15.508 per dolar AS. Level tersebut meningkat 1,50 poin atau 0,01% dari penutupan sebelumnya.
Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C Permana juga melihat adanya peluang penguatan rupiah hari ini. “Kemungkinan rupiah apresiasi tipis ke level Rp 15.400 hingga Rp 15.600 per dolar AS,” kata Fikri.
Menurut Fikri, tensi geopolitik global yang tinggi setelah pemimpin Hamas meninggal juga menjadi sentimen yang akan memengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Ekspektasi pasar terhadap penunjukkan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan pada kabinet pemerintahan Prabowo Subianto juga memengaruhi pergerakan rupiah.