Kementerian LHK akan Bawa Enam Isu Lingkungan ke KTT G20 Bali

Happy Fajrian
24 Maret 2022, 17:13
kementerian LHK, lingkungan, g20,
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/Pool/hp.
Dirjen Pengendalian dan Pencemaran Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro (kiri) bersama Chief Executive Officer (CEO) Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) Dannif Danusaputro (dua kiri) secara simbolis membuka panel surya disaksikan delegasi G20 di Balkondes CSR Pertamina Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/3/2022).

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK) akan membawa 6 isu lingkungan untuk dibahas pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar November 2022 di Bali.

Keenam isu tersebut yaitu land degradation (kerusakan lahan), biodiversity loss (kehilangan keanekaragaman hayati), marine litter (sampah laut), water (pengelolaan air), sustainable finance (keuangan berkelanjutan), dan marine protection (perlindungan laut).

Advertisement

Isu-isu tersebut disepakati pada pertemuan Plenary G20 Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (1st EDM-CSWG) di Yogyakarta, Rabu (23/3).

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI), Laksmi Dhewanthi, dan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), Sigit Reliantoro bertindak sebagai Co-Chair.

Sigit menjelaskan bahwa pada dialog EDM ada 7 isu prioritas yang dibahas. Enam isu disepakati dan satu isu yakni sustainable consumption and resources efficiency (konsumsi berkelanjutan dan efisiensi sumber daya) akan dibahas pada pertemuan kedua pada Juni.

“Yang sudah diselesaikan dengan mencari masukan dari negara anggota G20 EDM adalah enam isu. Kemudian untuk satu dilaksanakan nandi di bulan Juni di pertemuan ke dua,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (24/3).

Sigit pun menjelaskan jika untuk isu land degradation, para delegasi meminta mempertahankan kerangka kerja yang sudah ada, termasuk mendukung upaya-upaya nyata Indonesia merehabilitasi mangrove dan lahan gambut secara besar-besaran saat ini.

Kemudian untuk isu biodiversity loss, secara prinsip, para delegasi mendukung implementasi dari post 2020 kerangka keanekaragaman hayati global.

Kemudian terkait penangan marine litter para delegasi sepakat mendukung, dan salah satu yang difokuskan adalah pada bagaimana mendorong sesedikit mungkin plastik terbuang ke laut dengan memasukan kedalam siklus sirkular ekonomi.

Berikutnya terkait isu water, Sigit menyebut para peserta sangat mendukung kalau platfomnya tidak hanya difokuskan di water security saja, tapi juga sudah mendukung bagaimana isu ini dilanjukan pada pendekatan-pendekatan perbaikan lingkungan dengan pendekatan nature based solutions dan ecosystem based approach.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement