Dorong Elektrifikasi, PLN Bangun 11 Proyek Listrik di Papua dan Maluku

Happy Fajrian
30 Mei 2022, 18:26
listrik, pln, papua,
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj.
Ilustrasi infrastruktur kelistrikan PLN.

PT PLN (Persero) menyampaikan telah menyelesaikan pembangunan 11 proyek infrastruktur kelistrikan skala besar di wilayah Papua dan Maluku untuk meningkatkan keandalan layanan sekaligus meningkatkan rasio elektrifikasi.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku Papua Sukahar mengatakan proyek yang dituntaskan antara lain SUTT 150 kV sepanjang total 60,7 kilometer sirkuit (kms) dan Gardu Induk (GI) dengan kapasitas 420 Mega Volt Ampere (MVA).

"Termasuk di dalamnya yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dengan total kapasitas 28,9 megawatt (MW) di Biak dan Merauke," katanya, Senin (30/5).

Menurut Sukahar, sistem jaringan transmisi tegangan tinggi di Kabupaten Mimika, merupakan yang kedua di Provinsi Papua, setelah jaringan yang serupa dibangun di kabupaten dan kota Jayapura. “Konstruksi SUTT memiliki porsi 42,8% dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN),” katanya.

Dia menjelaskan kebutuhan TKDN tidak boleh kurang dari 40% sehingga penggunaan produk dalam negeri ini di proyek SUTT ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan industri domestik dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Jadi pembangunan SUTT ini sangat penting karena jika evakuasi daya dilakukan melalui Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) maka akan terjadi penyusutan daya listrik yang signifikan, sehingga tidak efisien dan merugikan secara ekonomis,” katanya lagi

Dia menambahkan pembangunan SUTT sepanjang 51,2 kilometer sirkuit (kms) tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2022 dengan tahapan selanjutnya adalah penyediaan ruang bebas transmisi dan penarikan kabel.

“Sebelumnya kami telah sukses melakukan uji pembebanan Gardu Induk Timika pada akhir tahun lalu, dan saat ini gardu induk tersebut sudah siap untuk menerima tegangan dari SUTT secara terus menerus,” ujarnya.

Setelah merampungkan 11 proyek infrastruktur kelistrikan besar tersebut, PLN masih berupaya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, terutama di wilayah Papua. Untuk itu, tahun ini PLN berencana membangun 48 PLTS berkapasitas 10-120 kilowatt peak (kWp) untuk melistriki 71 desa di Papua dan Papua Barat.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Moch. Andy Adchaminoerdin dalam siaran pers di Jayapura, Senin, mengatakan itu dilakukan dengan fokus menuntaskan desa yang telah dibangun jaringan isolated tegangan rendah.

”Selain berfokus melistriki desa-desa, kami juga terus meningkatkan keandalan sistem di kota-kota Papua dan Papua Barat,” katanya.

Menurut Andy, daya mampu pembangkit listrik kini mencapai 545 mega watt dengan beban puncak sebesar 424 megawatt (MW), sementara untuk rasio elektrifikasi Papua dan Papua Barat telah mencapai 96,84%.

“Tahun ini kami memiliki prioritas untuk menuntaskan target 427 desa dengan status belum berlistrik pada program listrik perdesaan 2020 lalu,” ujarnya.

Dia menjelaskan per Mei 2022, ada 198 desa telah berhasil dilistriki dan menyisakan 229 desa yang belum teraliri listrik. “Kami terus berupaya menyelesaikan penugasan melistriki seluruh desa di Papua dan Papua Barat, dengan target 229 desa tersebut dapat segera PLN listriki sesuai petajalan yang telah disusun,” katanya.

Dia menambahkan untuk menjawab tantangan yang ada dalam melistriki desa di Papua dan Papua Barat, PLN memiliki terobosan dengan menyediakan teknologi yang lebih memudahkan dalam proses pendistribusian alat terutama di daerah terpencil.

“Kami menggunakan PV SPEL (Stasiun Pengisian Energi Listrik berbasis PV module) dengan APDAL (Alat Pengisian Daya Listrik)/Talis (Tabung Listrik) berbasis energi surya untuk melistriki desa-desa terpencil yang saat ini sudah digunakan di 88 desa di Papua dan Papua Barat,” ujarnya.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...