Modifikasi Kilang, Pertamina Targetkan Produksi BBM Naik 40%
Pertamina terus berupaya meningkatkan kapasitas kilang agar dapat meningkatkan kapasitas produksi BBM dan fleksibilitas kilang agar dapat mengolah berbagai jenis minyak. Peningkatan kapasitas produksi ini diharapkan mampu menekan impor BBM.
Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan bahwa pihaknya ttelah melaksanakan empat program Refinery Development Master Plan (RDMP) untuk Kilang Cilacap, Balongan, Dumai dan Balikpapan. Selain itu dua New Grass Root Refinery (NGRR) yaitu Kilang Bontang dan Tuban.
"Proyek-proyek RDMP masih terus berjalan hingga saat ini, PT Pertamina telah merampungkan RDMP Kilang Balongan. Selesainya RDMP Kilang ini memberikan tambahan produksi BBM nasional sebesar 25.000 barel per hari," kata Nicke dalam siaran pers pada Kamis (1/9).
RDMP Kilang Balikpapan rencananya akan rampung tahun 2023. Kilang Balongan didorong agar bisa meningkatkan kapasitas dari 125.000 barel per hari menjadi 150.000 barel per hari. Peningkatan ini sudah mulai terlihat sejak Mei yang ditandai dengan meningkatnya produksi Pertamax menjadi 25 ribu barel per hari atau 9,12 juta barel per tahun.
Dengan selesainya Kilang Balongan, Pertamina menurunkan impor BBM sebesar 9.125.000 barel per tahun. Nicke menambahkan, RDMP perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi kilang sekaligus meningkatkan fleksibilitas kilang agar dapat dapat memproses minyak mentah bersulfur rendah dan minyak mentah bersulfur tinggi.
RDMP dan GR masih akan terus berjalan mengingat 40% kebutuhan BBM di Tanah Air datang dari impor. "Karena itu kami perlu menaikkan kapasitas kilang yang ada dari hari ini, 1 juta barel per hari menjadi 1,4 juta barel per hari karena kami proyeksikan itu cukup untuk kebutuhan nasional," tambah Nicke.
Nicke menginformasikan, hari ini RDMP Balongan sudah selesai, demikian juga dengan upgrading fleksibilty dari Kilang Cilacap pun sudah dilakukan. Dengan begitu, dua kilang tersebut diharap bisa mengolah minyak mentah bersulful tinggi dengan harga yang lebih murah.
Peningkatan kapasitas kilang ini juga mampu menghasilkan BBM dengan nilai oktan tinggi, sehingga lebih ramah lingkungan. Seperti kilang Balongan yang memproduksi BBM setara EURO IV yakni Pertamax Turbo, serta RDMP Kilang Balikpapan yang akan menghasilkan BBM setara EURO V.
"Jadi kilang ini lebih fleksibel dalam memproses juga menghasilkan produk-produk dengan nilai tambah yang tinggi, dimana sebelumnya kami memproduksi Premium lebih banyak, sekarang kami memproduksi Pertamax lebih," tukas Nicke.