Sesi I IHSG Koreksi 0,49% Tertekan Perlambatan Ekonomi Global
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke zona merah pada akhir sesi perdagangan pertama siang ini, Selasa (22/1). IHSG turun 0,49% ke level 6.419,11. IHSG sebenarnya mengawali perdagangan dari zona hijau, sempat naik ke level 6.464,53 namun setelah itu IHSG terus bergerak turun.
Dari sepuluh indeks sektoral, tujuh sektor mencatatkan kinerja negatif yang dipimpin sektor aneka industri yang turun paling dalam 1,63% serta tambang yang terkoreksi 1,38%. Sementara itu dua sektor yang menahan koreksi IHSG lebih dalam yaitu pertanian yang naik 0,95% dan barang konsumsi naik 0,36%.
Hingga sesi I berakhir, nilai transaksi saham pada Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 4,77 triliun dari 7,65 miliar saham yang diperjualbelikan oleh investor. Sebanyak 165 saham naik, 240 turun, dan 133 saham tak bergerak. Investor asing membukukan pembelian bersih saham Rp 25,73 miliar.
(Baca: IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi, Darmin: Kami Masih Optimistis Capai 5,3%)
Jelang penggabungan (merger) PT Bank Danamon Tbk dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk, saham Bank Danamon harganya melesat hingga 600 poin atau 7,19% menjadi Rp 8.950 per saham. Tidak hanya itu, saham Bank Danamon juga menjadi buruan investor asing. Total, investor asing membeli bersih saham bank danamon mencapai 254,1 miliar.
Tidak hanya bursa dalam negeri, mayoritas bursa saham di kawasan Asia hari ini juga memerah. Strait Times turun 0,34%, Shanghai turun 1,34%, Hang Seng turun 1,18%, NIkkei turun 0,47%, Kospi trun 0,26%, KLCI turun 0,16%, PSEi Filipna turun 0,13%, dan Nifty India turun 0,71%.
Bursa saham global bergerak tanpa ada dorongan dari bursa saham Amerika Serikat (AS) yang tengah libur. Sentimen negatif bursa saham Asia datang dari pemangkasan proyeksi pertumbuhan dunia oleh International Monetary Fund (IMF) sebesar 0,2% untuk pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini, dan 0,1% untuk tahun depan.