6 Makanan Khas Lampung serta Makna dalam Pembuatannya

Image title
29 Oktober 2021, 14:14
Tampilan seruit, salah satu makanan khas Lampung
indonesiatraveler.id
Tampilan seruit, salah satu makanan khas Lampung

Lampung merupakan nama provinsi di Indonesia yang berada di ujung Selatan Pulau Sumatera. Ibukota Lampung adalah Kota Bandar Lampung. Terdapat beragam budaya di Lampung sehingga berdampak pada perkembangan kuliner yang bervariasi.

Makanan khas Lampung didominasi oleh bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai merah, lengkuas, dan serai, menurut buku “Profil Struktur, Bumbu, dan Bahan dalam Kuliner Indonesia”.

Jika berkunjung ke Lampung atau penasaran dengan kuliner di daerah tersebut, simak pilihan makanan khas Lampung berikut ini.

1. Bebai Maghing

Bebai maghing adalah makanan khas Lampung yang juga disebut dengan biak injak.

Keunikan nama hidangan ini dibahas dalam buku “Ensiklopedia Makanan Tradisional Indonesia”. Bebai artinya 'wanita', maghing artinya 'malas'. Jadi, bebai maghing artinya 'wanita malas'.

Kemudian, biak artinya 'berat' dan injak artinya 'bangun'. Jadi, biak injak artinya 'berat bangun'. Dengan demikian, makna dari kue bebai maghing atau biak injak adalah kue yang dibuat oleh sekelompok wanita atau ibu-ibu tanpa memerlukan gerakan ke sana kemari, cukup sambil duduk-duduk dan bermalas-malas.

Makanan khas Lampung ini dibuat dari beras ketan, pisang, gula putih atau gula merah, garam dan daun pisang. Jenis pisang yang digunakan adalah pisang tanduk, pisang raja, pisang kepok, pisang barangan atau pisang nangka.

Sedangkan, daun pisang yang digunakan adalah adalah daun pisang kepok atau daun pisang batu, karena tidak mudah robek. Bebai maghing dibuat untuk dikonsumsi masyarakat Lampung sebagai makanan tambahan atau selingan pada waktu hajatan, arisan keluarga, teman minum teh atau kopi di rumah pada pagi dan sore hari.

Selain itu, makanan ini juga dapat dikonsumsi pada waktu lebaran. Dari segi pembuatannya, bebai maghing melibatkan beberapa kerabat dan tetangga. Hal itu menunjukkan adanya kerukunan dan kebersamaan.

2. Gabal Ughang

Gabal ughang adalah nama makanan khas daerah Lampung. Bahan utama yang digunakan adalah udang. Dalam “Ensiklopedia Makanan Tradisional Indonesia” dijelaskan, masyarakat Lampung biasa mengonsumsi gabal ughang sebagai lauk.

Bahan untuk membuat gabal ughang adalah udang, kelapa muda, daun pisang, dan lidi untuk membungkus. Bumbu pelengkap yang diperlukan terdiri atas lada putih, bawang merah, bawang putih, pala, jahe dan garam.

Terdapat peralatan tradisional yang digunakan untuk membuat gabal ughang, yaitu:

  • Jambangan (baskom) untuk tempat adonan udang.
  • Sudu atau sendok untuk mengambil adonan dan terbuat dari bahan kayu, tempurung, seng atau beling.
  • Rapak (batu gilingan cabe) berbentuk pipih dan batu bundar untuk menggiling bumbu dan udang.
  • Khayoh (periuk) atau dandang yang digunakan untuk merebus makanan.
  • Kukor (kukuran) untuk memarut kelapa.
  • Ampin untuk pelapis tangan saat memegang khayoh dari tungku.

3. Gulai Balak

Makanan khas Lampung ini disajikan saat pesta hajatan. Arti kata balak adalah ‘besar’ sehingga gulai ini hanya disajikan ketika hajatan besar atau mewah. Bahan pokok yang digunakan untuk membuat gulai balak adalah daging kerbau.

Bagi masyarakat Lampung, kerbau mempunyai arti penting. Selain bernilai ekonomi, kerbau digunakan dalam upacara adat, seperti saat perkawinan, upacara pemberian gelar, untuk jujur (mas kawin), dan untuk membayar denda adat.

Menurut “Ensiklopedia Makanan Tradisional Indonesia”, menyajikan hidangan khusus pada upacara dan hajatan yang diselenggarakan dengan mengundang para tamu, merupakan adat bagi orang Lampung untuk menghormati tamunya.

Bahan lain yang diperlukan untuk membuat gulai balak adalah kelapa, pala, jahe, daun jeruk purut, lengkuas, dan garam. Sedangkan bumbu yang dihaluskan adalah bawang merah, bawang putih, ketumbar, jada, kunyit, dan kemiri.

Dalam upacara perkawinan, gulai balak merupakan hidangan istimewa yang disiapkan oleh anggota kerabat pengantin pria untuk menjamu rombongan keluarga pengantin wanita (benatok) dan para tamu yang hadir dalam acara pernikahan.

4. Gulai Kabing

Gulai kabing merupakan makanan khas Lampung yang menggunakan bahan utama dari manggar muda yang diambil dari pohon kelapa atau aren. Gulai kabing dibuat khusus untuk hidangan upacara kematian pada masyarakat Lampung yang menganut adat non pepadun (masyarakat saibatin dan masyarakat biasa).

Hidangan ini juga dilengkapi dengan daging dan kelapa serta bumbu, seperti cabe merah, bawang putih, bawang merah, kemiri, jahe, lada, pala, ketumbar, asam kandis, kunyit, gula merah, sereh, garam, daun salam, dan minyak sayur.

Biasanya, yang bertugas mencari manggar dan memetik buah kelapa yaitu kaum laki-laki, terutama kerabat dari keluarga yang meninggal. Sedangkan wanita kerabat dari yang meninggal tersebut bertugas untuk menyiapkan bumbu dan memasak gulai kabing.

Penyajian gulai kabing saat upacara kematian dilakukan Setelah pembacaan doa dan ayat AI-Quran. Gulai kabing disajikan bersama dengan nasi putih dan minuman.

5. Sekubal

Sekubal adalah makanan khusus yang dibuat pada saat menyambut lebaran. Makanan khas Lampung ini berbentuk kecil dengan bahan utama dari beras ketan, santan, dan garam. Seluruh bahan dimasak lalu dibungkus dalam daun pisang untuk dikukus dan disajikan.

Sekubal mengandung makna bagi masyarakat Lampung. Menurut “Ensiklopedia Makanan Tradisional Indonesia”, terdapat nilai budaya dalam sekubal, karena makanan ini senantiasa dibuat oleh masyarakat asli Lampung secara turun-temurun dan menjadi hidangan yang selalu tersedia pada saat Hari Raya ldulfitri.

6. Seruit

Seruit adalah makanan khas Lampung, berupa ikan goreng atau bakar dibumbui sambal terasi, lalu dicampur dengan tempoyak (olahan durian) atau mangga. Untuk membuat seruit dimulai dengan membuat sambal rampai dari cabe merah, terasi bakar, garam, dan rampai (sejenis tomat).

Untuk membuat seruit, campurkan sambaI rampai yang telah diberi air secukupnya, ikan bakar, pepes tempoyak, dan lalapan yang terdiri dari daun dan buah-buahan, seperti daun kemangi, adas, kubis/kol, daun jambu monyet, kacang panjang, dan terong.

Itulah ragam makanan khas Lampung serta makna di balik pembuatannya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...