Membangun Ketahanan Pangan dan Energi

Luky Yusgiantoro dan Akhmad Hanan
Oleh Luky Yusgiantoro dan Akhmad Hanan
21 Februari 2024, 09:03
Luky Yusgiantoro dan Akhmad Hanan
Katadata/Bintan Insani
Luky Yusgiantoro dan Akhmad Hanan adalah Dewan Pengawas dan Peneliti di Purnomo Yusgiantoro Center

Langkah penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca adalah dengan memanfaatkan produk pertanian sebagai sumber energi terbarukan, misalnya program biodiesel Indonesia. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi jejak karbon tetapi juga mendukung pertanian yang berkelanjutan. Pengembangan tanaman energi harus seimbang dengan praktik pertanian yang berkelanjutan sesuai dengan prinsip teori nexus, dengan menghindari konversi lahan berharga atau mengurangi keamanan pangan.

Konflik antara tanaman pangan dan energi untuk pemanfaatan lahan pertanian adalah salah satu isu utama. Keamanan pangan dapat terancam oleh konversi lahan pertanian dari produksi makanan ke pengembangan tanaman energi, terutama di negara-negara yang sudah menghadapi persoalan kekurangan pangan.

Masalah utamanya terletak pada kelangkaan lahan karena tanaman energi membutuhkan ruang yang cukup untuk berkembang secara efisien. Konflik atas penggunaan lahan antara pengembangan infrastruktur, konservasi hutan, dan produksi pangan dapat timbul sebagai hasil dari pertumbuhan tanaman energi.

Banyak proyek bioenergi bergantung pada tanaman tertentu seperti minyak kelapa sawit atau jagung. Ketergantungan ini dapat menimbulkan masalah dalam hal kegagalan panen, perubahan pasar, atau ancaman penyakit atau perubahan iklim. Setiap negara juga memiliki seperangkat kebijakan dan peraturan sendiri yang mengatur pertumbuhan tanaman energi. Karena adanya kesulitan untuk mendapatkan persetujuan standar di antara banyak negara, disparitas ini dapat menjadi hambatan bagi kolaborasi.

Bagi Indonesia, program biodiesel merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keamanan energi. Keamanan pangan dan keamanan energi adalah dua pilar penting untuk visi Indonesia Emas 2045.

Program biodiesel bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada bahan bakar fosil, meningkatkan nilai tambah produk pertanian, dan mendukung pengembangan industri biodiesel. Ditambah lagi, Indonesia adalah produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, sehingga program biodiesel dapat meningkatkan pertumbuhan industri minyak kelapa sawit dan meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit.

Selain dari kelapa sawit, Indonesia menawarkan berbagai macam tanaman pangan yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. Singkong, tebu, kelapa, jarak, jagung, kacang tanah, dan banyak tanaman lainnya adalah contoh tanaman pangan tersebut. Selain itu, Indonesia memiliki banyak sumber energi terbarukan yang belum dimanfaatkan sepenuhnya.

Untuk menjaga keseimbangan sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam kerangka ekonomi hijau, gagasan penggunaan tanaman energi sangat penting. Hal ini membantu Indonesia mengurangi dampak lingkungan yang merugikan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang adil dan berkelanjutan, serta beralih ke model pembangunan yang lebih berkelanjutan.

Pengalaman Indonesia dapat dijadikan contoh bagaimana Teori Nexus Air-Makanan-Energi dapat diterapkan secara efektif untuk mempromosikan keamanan energi, keamanan pangan, dan mengurangi dampak perubahan iklim. Indonesia hanya perlu membawa masalah ini lebih jauh ke masyarakat global untuk memiliki dampak yang lebih besar.

Halaman:
Luky Yusgiantoro dan Akhmad Hanan
Luky Yusgiantoro dan Akhmad Hanan
Dewan Pembina Purnomo Yusgiantoro Center dan Peneliti Purnomo Yusgiantoro Center
Editor: Dini Pramita

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke opini@katadata.co.id disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...