Menurut Franck Giraud, kelebihan Performance 90 ini adalah memiliki aditif yang langsung diimpor dari Prancis. Berdasarkan hasil uji laboratorium dan jalan raya, aditif ini mampu mengurangi penumpukan kotoran di berbagai komponen mesin.

Dengan aditif itu, mesin akan menjadi lebih bersih sehingga meminimalisir ongkos perawatan kendaraan. “Pelanggan akan menikmati keunggulan Performance 90 di SPBU seperti perlindungan mesin yang lebih baik dan ongkos perawatan yang lebih rendah,” ujar Franck.

Selain Total, PT Shell Indonesia juga mulai menjual BBM dengan oktan 90 pada 19 Februari 2018 lalu. Produk bernama Shell Regular ini tersedia di 11 SPBU di wilayah Jakarta Timur, Tangerang dan Bekasi.

Menurut External Relations Shell Indonesia Dina Setianto, Shell Regular adalah BBM beroktan 90 yang diformulasikan para ilmuwan dengan teknologi Dynaflex. Teknologi ini mampu membantu menjaga kebersihan dan efisiensi mesin kendaraan. “Shell Regular merupakan jawaban bagi kebutuhan masyarakat akan produk berkualitas dengan harga terjangkau,” ujar dia.

Adapun, pasokan Shell Regular berasal dari Singapura. Namun, Dina belum mau merinci berapa volume BBM Shell Regular yang dijual setiap harinya. Yang jelas harga produk ini dipatok Rp 8.400 per liter. Harga itu lebih tinggi dibandingkan Performance 90 dan Pertalite.

Namun, Shell memberikan manfaat lebih berupa asuransi kecelakaan dalam perjalanan, derek gratis untuk pengendara roda empat. Selain itu serta diskon bahan bakar melalui penukaran poin bagi para pelanggan yang menjadi anggota Shell ClubSmart.

Perbandingan BBM Oktan 90
NomorPerusahaanMerek ProdukHargaDaya Jangkau (SPBU)Teknologi
1.        PT Pertamina (Persero)PertaliteRp 7.600 per liter (Jabodetabek)5.500EcoSave
2.        PT Total Oil IndonesiaPerformance 90Rp 8.300 per liter10Aditif dari Prancis
3.        PT Shell IndonesiaShell RegularRp 8.400 per liter11Dynaflex

Pengaturan Harga dan Pemasaran

Pertamina, Total dan Shell memang diberikan kewenangan menentukan harga produk BBM oktan 90. Ini mengacu Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 tahun 2014 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran BBM.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Harya Adityawarman mengatakan Pertalite, Performance 90 dan Shell Regular memang tergolong BBM jenis umum. Jadi harga tidak ditetapkan pemerintah. “BBM umum ditetapkan oleh badan usaha,” kata dia.

Namun ada beberapa kriteria penentuan harga. Pertama, harga terendah ditentukan berdasarkan harga dasar ditambah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bahan Bakar Kendaran Bermotor (PBBKB) dengan margin paling rendah 5% dari harga dasar. Kedua, harga tertinggi di tentukan berdasarkan harga dasar ditambah PPN dan PBBKB dengan margin paling tinggi 10% dari harga dasar. Adapun besaran PBBKB disesuaikan dengan peraturan daerah provinsi setempat.

Meski tidak diatur pemerintah, Harya optimistis harga BBM kadar oktan 90 itu tidak akan mempengaruhi inflasi. “Volume yang dijual Shell dan Total sangat kecil. Harga yang dijual Pertamina juga lebih murah, jadi jika tidak terpaksa tidak akan membeli di Shell dan Total,” ujar dia.

Sementara itu, Pendiri Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto menilai munculnya pesaing akan menguntungkan konsumen. "Semakin banyak alternatif, akan semakin baik karena iklimnya akan menjadi lebih kompetitif dan menawarkan produk dan pelayanan yang lebih baik bagi konsumen," kata dia.

(Baca: SPBU VIVO Jual BBM Oktan 89 Lebih Murah Daripada Premium)

Hanya, saat ini pemain swasta lebih suka bermain di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi/Jabodetabek. Alhasil, masyarakat yang merasakan manfaat positifnya juga sangat terbatas.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement