Keempat, Deputi Operasi Fatar Yani Abdurrahman, yang pernah menjadi Operations Manager di Petronas Carigali. Kelima, M. Atok Urrahman sebagai Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, yang sebelumnya menjadi staf ahli di Komisi Pengawas SKK Migas.

Staf Khusus Menteri ESDM Hadi M. Djuraid mengatakan, pemilihan lima pimpinan baru SKK Migas ini melalui proses seleksi sejak beberapa bulan lalu. Ada yang diundang oleh Kementerian ESDM dan mendaftarkan diri. Proses penilaiannya juga melibatkan tenaga akademisi seperti dari Universitas Indonesia (UI).

Adapun, pemilihan pejabat SKK Migas itu berasal dari eksternal karena dinilai mampu melakukan percepatan dan efisiensi di SKK Migas. "Juga ini bagian dari regenerasi, kami harap mereka bisa tangani itu," katanya.

(Baca: Kepala SKK Migas Tak Diganti, Arcandra Sebut Alasan "Strategi")

Namun, tak ada penjelasan dari Kementerian ESDM mengenai alasan tidak tersentuhnya Amien dalam momen perombakan tersebut. Arcandra hanya menyebut, pemerintah tidak mencopot Amien karena memiliki strategi. Sayangnya, dia tidak mau menjabarkan detail strategi tersebut. “Ada strategi. Yang sementara, kami rasa itu dulu (pimpinan SKK Migas yang diganti),” katanya, Senin lalu (29/5).

Arcandra juga belum mau menyebutkan rencana waktu pergantian Kepala SKK Migas. “Ya sudah lah itu yang ada dulu nikmati (pimpinan baru SKK Migas)."

Menurut dia, perombakan pimpinan SKK Migas bertujuan memperbaiki kinerjanya. Selain itu, program yang sudah direncanakan bisa dieksekusi dengan baik. Pemerintah juga merasa butuh darah semangat baru dengan orang-orang baru.

Salah satu target yang harus dilaksanakan pimpinan baru tersebut adalah penggantian biaya operasi (cost recovery) bisa berkurang dan bisa mempertahankan produksi. Bahkan, kalau bisa produksi migas meningkat.

Sumber Katadata menyebutkan, keinginan pemerintah menekan cost recovery dan menjaga penerimaan negara dari sektor hulu migas memang menjadi pertimbangan untuk mempertahankan Amien sebagai Kepala SKK Migas. Apalagi, dia memiliki latar belakang akuntan dan pernah menjadi Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Jadi, tidak ada pergantian Kepala SKK Migas dalam waktu dekat ini," kata sumber tersebut, Kamis lalu (30/5). 

Pengamat migas dan Dosen Universitas Gadjah Mada Fahmi Radi juga mengamini alasan tersebut. Dengan latar belakang akuntan dan KPK tersebut, Amien layak dipertahankan. Sistem pengawasan dan prinsip pencegahan korupsi yang dikembangkan di KPK sangat penting diterapkan di SKK Migas.

(Baca: Divonis Tidak Wajar, Kepala SKK Migas Ungkap Kekeliruan Audit BPK)

Sistem pengawasan ini untuk mencegah pemburu rente. Apalagi, mantan Kepala SKK Migas yang terdahulu seperti Rudi Rubiandini tersangkut kasus suap. “SKK Migas selama ini dikenal sebagai sarang mafia migas. Prinsip pencegahan  korupsi yang dikembangkan di KPK sangat penting diterapkan di SKK Migas,” ujar Fahmi kepada Katadata, Rabu (30/5).

Namun, mantan anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas ini juga menyoroti kinerja SKK Migas cenderung turun selama kepemimpinan Amien. Indikatornya adalah produksi yang tidak tercapai dan peningkatan cost recovery.

Menurut Fahmi, hal tersebut tidak lepas dari minimnya rekam jejak Amien di sektor migas. Amien merupakan alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), yang kemudian melanjutkan studi Administrasi Bisnis di Georgia State University. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement