Calon Unicorn Baru Indonesia

Anak usaha Telkom, MDI Ventures menyebutkan ada dua startup portofolio yang segera berstatus unicorn. Namun Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setiawan Wijaya tidak memerinci nama maupun sektornya.

"Kami memang berharap akan ada dua investasi lagi yang menjadi unicorn. Tapi, saat ini, kami belum bisa menyebutkan namanya. For sure, sudah ada dalam pipeline," kata Budi saat paparan publik, pada September (6/9).

Berdasarkan laman MDI Ventures, sejumlah startup yang disuntik modal seperti SiCepat, Alodokter, Amartha, Kredivo, Cermati, TaniHub, PrivyID, dan banyak lagi. Modal ventura ini juga berinvestasi di perusahaan rintisan asing seperti MPL dari India dan Anchanto di Singapura.

DailySocial mencatat, Kredivo sudah berstatus unicorn. Co-Founder sekaligus CEO FinAccel Akshay Garg pun menyampaikan hal serupa saat konferensi pers virtual terkait pencatatan saham perdana alias IPO pada Agustus (3/8).

Startup di sektor fintech itu juga berencana IPO di bursa saham Amerika Serikat (AS). Kredivo juga mempertimbangkan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Kemudian startup logistik dari MDI Ventures, SiCepat sempat disebut-sebut berpeluang menjadi unicorn. Perusahaan rintisan ini merampungkan pendanaan Seri B US$ 170 juta atau sekitar Rp 2,44 triliun pada Maret.

Selain itu, Alodokter sempat disebut-sebut berpeluang menjadi unicorn.

Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca juga mengatakan, ada enam startup portofolio yang bersiap menyandang status unicorn kurang dari setahun. Beberapa perusahaan rintisan portofolionya yang bervaluasi jumbo yakni Tokopedia, Traveloka, dan Xendit.

“East Ventures kurang dari setahun, masih ada enam lagi siap-siap menjadi unicorn,” kata dia saat sesi diskusi dengan media secara virtual, pada Oktober (14/10).

Ia tidak memerinci startup sektor mana saja yang bersiap menyandang status unicorn. “Dari banyak kategori,” ujar dia.

Meski Willson tidak memerinci nama maupun sektornya, Ruangguru dikabarkan semakin mendekati status unicorn. Tech In Asia melaporkan, startup pendidikan ini telah mengumpulkan pendanaan US$ 55 juta dari Tiger Global Management dan GGV Capital pada April.

Sumber Tech In Asia yang akrab dengan Ruangguru mengatakan, valuasi startup pendidikan itu melampaui US$ 800 juta. Ini artinya, butuh US$ 200 juta untuk Ruangguru menyandang status unicorn.

Menanggapi hal itu, Head of Corporate Communications Ruangguru Anggini Setiawan menyampaikan bahwa fokus utama perusahaan saat ini yaitu kesinambungan bisnis.

“Meski penting bagi perusahaan untuk menjaga pertumbuhan, dampak dan profitabilitas, kami akan terus menginvestasikan sumber daya untuk meningkatkan produk, layanan, serta menjajaki peluang pertumbuhan baru,” katanya kepada Katadata.co.id, pada Oktober (11/10).

Berdasarkan analisis Crunchbase berdasarkan data 127 perusahaan teknologi yang IPO di Amerika Serikat (AS) per 2018, waktu yang dibutuhkan startup untuk mencapai tahap exit beragam sesuai dengan jenis bisnisnya.

Exit strategy adalah pendekatan yang direncanakan untuk mengakhiri investasi dengan cara yang akan memaksimalkan keuntungan dan/atau meminimalkan kerugian. Caranya bisa dengan merger, akuisisi, atau IPO.

Sedangkan siklus unicorn di Tanah Air dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

StartupBerdiriUnicornDecacornMergerIPO
Bukalapak20102017- 2018(7 – 8 tahun sejak berdiri)--Agustus 2020(3 - 4 tahun sejak berstatus unicorn)
Gojek20102016(6 tahun)2019(3 tahun)Mei 2021Berencana awal 2022
Tokopedia20092016(7 tahun)-Mei 2021Berencana awal 2022
Traveloka20122017(5 tahun)--Berencana  awal 2022
OVO20172019(2 tahun)---
J&T Express20152021(6 tahun)---
OnlinePajak20142021(7 tahun)--Berencana 2023 – 2024(3 – 4 tahun)
Ajaib20192021(2 tahun)---
Xendit20152021(6 tahun)---
Blibli20112021(10 tahun)--Berencana IPO
Tiket.com20112021(10 tahun)--Berencana IPO
Kredivo20152021(6 tahun)--Berencana 2022 (1 tahun)
Kopi Kenangan20172021 (4 tahun)--Berencana IPO 2023

Data diolah Katadata.co.id

Edward  mengatakan, siklus startup menjadi lebih cepat saat ini. Namun ini bukan karena pandemi corona. “Timing siklus ini terkait maturity dari sektor dan perjalanan startup yang bersangkutan dari sisi traction dan fase milestones,” katanya kepada Katadata.co.id, pada Oktober (15/10).

Selain bakal lebih banyak unicorn, kematangan pasar di setiap sektor dapat mendorong startup untuk IPO. “Maturity dan siklus sudah masuk ke tahap yang siap IPO,” ujar Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital itu. Apalagi, sektor digital masih terus tumbuh dalam lima sampai 10 tahun ke depan.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement