Kenaikan Bunga BI dan Dampaknya

Data inflasi menjadi acuan utama BI sebelum memutuskan untuk mengubah kebijakan suku bunga. Gubernur BI Perry Warjiyo berulang kali memastikan masih akan mempertahankan suku bunga rendah hingga ada tanda-tanda kenaikan inflasi. 

"Inflasi terkendali mengurangi keharusan BI untuk merespons melalui suku bunga sebagaimana bank sentral negara lain," ujar Perry dalam konferensi pers hasil rapat dewan gubernur BI pada pertengahan bulan lalu. 

Inflasi pada Mei yang mencapai 3,55% secara tahunan tak lepas dari intervensi pemerintah mengendalikan harga. Pemerintah dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR RI mengusulkan tambahan subsidi energi Rp 350 triliun agar tarif listrik, harga BBM dan LPG tak perlu naik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kerja dengan DPD pada pekan lalu mengatakan, terkendalinya inflasi di dalam negeri tak lepas dari peran APBN. Ia membandingkan kondisi inflasi Indonesia dengan Mesir dan Turki. Kedua negara ini mengalami inflasi dua digit karena tak menahan kenaikan harga energi dan pangan yang harganya terkerek secara global sebagai dampak perang Rusia dan Ukraina.  

"Saya bicara dengan banyak menkeu. Dengan menkeu Turki soal inflasinya yang mencapai 73,5%, jauh sekali dengani Indonesia. Mereka mengatakan bahwa harga-harga energi tidak diabsorbsi, di-pass through sehingga inflasi langsung naik," kata Sri Mulyani, Selasa (7/6).

Meski kini inflasi masih terkendali, Badan Pusat Statistik telah memperingatkan dampak kenaikan harga pangan global seperti tepung dan kedelai akan segera merembet ke Indonesia Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, transmisi dari kenaikan harga dua komoditas pangan tersebut ke dalam negeri sebetulnya sudah mulai terasa, tetapi baru sampai di level pedagang besar atau grosir.

Pemerintah dan Bank Indonesia pun telah mengubah proyeksi inflasi di akhir tahun melampaui target 4%. Kenaikan inflasi terutama dikhawatirkan terjadi pada paruh kedua tahun ini.

Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) juga melihat inflasi sebagai risiko ekonomi yang harus diwaspadai Indonesia pada tahun ini. Lembaga ini memperkirakan Bank Indonesia akan mengambil tindakan dengan menaikkan suku bunga sebesar 100 bps pada tahun ini untuk menahan laju inflasi yang diperkirakan mencapai 3,8% pada tahun ini. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rahman memperkirakan, kenaikan suku bunga The Fed tak akan mendorong Bank Indonesia menaikkan bunga pada bulan ini. Ada beberapa kondisi yang mempengaruhi, antara lain kondisi ketahanan sektor eksternal masih baik, inflasi terjaga dalam rentang target BI 2% hingga 4%, dan ekonomi yang masih menunjukkan tanda-tanda akselerasi pemulihan sehingga menjadi faktor penarik aliran dana masuk.

"Kami masih melihat BI baru akan mulai menaikan suku bunga di paruh kedua tahun 2022 sejalan dengan inflasi yang meningkat seiring percepatan pemulihan ekonomi," ujarnya. 

Menurut dia, Bank Indonesia sendiri sudah memperkirakan dan menghitung bahwa suku bunga The Fed akan berada pada level 2.75% di 2022 dan 3.25% di 2023. Dengan demikian, ia melihat keputusan BI menaikkan BI7DRRR akan lebih berat pada kondisi inflasi di Indonesia. Bank Mandiri meramal, BI akan menaikkan suku bunga acuan  sebesar 75 bps menjadi 4,25% pada tahun ini.

“Kenaikan suku bunga acuan akan sangat bergantung pada perkembangan inflasi, terutama inflasi inti. Kami perkirakan inflasi secara fundamental akan meningkat pada paruh kedua tahun ini,” kata dia. 

Faisal mengatakan, kenaikan bunga BI memang akan mengerek biaya yang harus dikeluarkan konsumen dan pengusaha karena suku bunga kredit yang naik. Kenaikan bunga juga dapat menghambat kegiatan investasi karena bunga pembiayaan meningkat. 

Namun, menurut Faisal, kenaikan suku bunga sangat dibutuhkan untuk mendukung stabilitas ekonomi. Kenaikan suku bunga diharapkan dapat menekan permintaan sehingga risiko inflasi yang terlalu tinggi dapat dihindari. 

"Ketika kondisi inflasi mulai naik, apalagi mendekati atau melebihi batas atas target BI, maka stabilitas dengan menaikan suku bunga secara net akan lebih memberikan dampak positif," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement