Ford Motor Co. mengekor di belakang dengan membangun satu pabrik khusus di Michigan, Amerika Serikat, untuk mengembangkan teknologi baterai LFP. Pada Februari lalu, produsen mobil asal AS itu mengumumkan nilai investasi yang dikucurkan sebesar US$ 3,5 miliar untuk membangun pabrik LFP pertama di negara tersebut.

Pabrik yang bernama BlueOval Battery Park Michigan itu diproyeksikan dapat mempekerjakan 2.500 orang ketika produksi baterai LFP dimulai pada tahun 2026. Dalam tiga tahun ke depan, investasi ini akan menghasilkan lebih dari 18.000 lapangan kerja langsung di Michigan, Kentucky, Tennessee, Ohio dan Missouri dan lebih dari 100.000 lapangan kerja tidak langsung.

Ford Executice Chair Bill Ford mengatakan perusahaannya berkomitmen untuk memimpin revolusi kendaraan listrik di Amerika. "Itu berarti kami harus berinvestasi pada teknologi dan lapangan kerja," kata dia.

Pembangunan pabrik ini dilakukan melalui skema kerja sama dengan CATL yang telah memiliki 13 pabrik di Eropa dan Asia. Mengutip dari keterangan resmi Ford, perjanjian itu menyebutkan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Ford akan memproduksi sel baterai menggunakan pengetahuan dan layanan sel baterai LFP yang disediakan oleh CATL.

CEO dan Presiden Ford Jim Farley mengatakan pelanggan akan merasakan manfaat dari kendaraan listrik Ford dengan teknologi baterai mutakhir dan tahan lama yang semakin terjangkau seiring berjalannya waktu. "Teknologi baterai LFP membantu mengurangi ketergantungan pada mineral penting seperti nikel dan kobalt," kata dia.

Material Penyusun Baterai Kendaraan Listrik dari Bahan Tambang
Material Penyusun Baterai Kendaraan Listrik dari Bahan Tambang (IEA)

Jim Farley menyinggung komitmen Ford untuk menciptakan rantai pasok kendaraan listrik yang menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan dalam upaya mencapai netralitas karbon. Ia juga menekankan perusahaan menghormati prinsip-prinsip hak asasi manusia. Ford merupakan produsen mobil AS pertama yang merilis laporan hak asasi manusia secara berkala.

Tahun ini Ford berupaya untuk menghasilkan 600 ribu kendaraan listrik secara global sampai dengan akhir tahun, dan sebanyak dua juta kendaraan listrik secara global pada akhir 2026 sebagai bagian dari rencana Ford+.

Proyeksi Global, LFP Bakal Ungguli NMC

Menurut laporan yang diterbitkan oleh EV Markets Reports pada Agustus 2023, kenaikan pasar baterai LFP terlihat sejak 2022. Komposisi pasar baterai LFP melonjak drastis dari 6% pada 2020 mencapai 30% pada 2022 dengan nilai pasar US$ 12,5 miliar.

Pada 2021, pangsa pasar utama baterai LFP masih didominasi kawasan Asia Pasifik dengan raihan sebesar 34%. Namun beranjak ke 2022, pangsa pasar di Amerika Utara dan Eropa mengikuti dengan ketat, dengan raihan pasar masing-masing sebesar 29% dan 23%. Sedangkan di kawasan Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika (MEA) secara kolektif memiliki pangsa pasar sebesar 14%.

Berdasarkan data yang tersedia, EV Markets memperkirakan ada lompatan besar dalam pasar LFP yang akan meruntuhkan dominasi NMC. Diperkirakan pasar LFP akan tumbuh hingga mencapai US$ 52,7 miliar pada 2030. Pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 19,7% pada pasar LFP menunjukkan adanya pergeseran besar dalam preferensi teknologi baterai kendaraan listrik.

 

Mengutip Forbes pada 16 Agustus 2023, hampir seluruh kendaraan listrik yang dijual di Amerika Utara saat ini menggunakan teknologi lithium. Ini merupakan kompensasi atas penggunaan NMC yang lebih ringkih terhadap pelepasan panas jika terjadi sedikit saja kerusakan fisik atau cacat produksi.

Di kawasan itu telah terjadi enam penarikan berbeda dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, termasuk Chevrolet Bolt karena risiko baterai bertegangan tinggi terbakar. Komponen baterai yang digunakan merupakan NMC 622 produksi LG. Chevrolet menghentikan produksi untuk tipe Bolt tersebut.

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa, mengatakan transisi dari NMC menuju ke LFP merupakan hal wajar. "Nikel merupakan bahan langka dan tidak hanya digunakan untuk membuat baterai kendaraan listrik saja, digunakan juga untuk membuat besi baja, sehingga ada kompetisi yang membuat produsen mobil berpikir alternatifnya karena sumbernya yang terbatas," kata dia.

Hal kedua yang perlu diperhatikan, kata dia, kunci untuk memenangkan kompetisi dalam pasar kendaraan listrik ada pada teknologi baterai. Sebab itu, wajar apabila produsen kendaraan listrik dan produsen baterainya beralih pada teknologi baterai yang menawarkan keamanan lebih, life span lebih panjang, biaya lebih rendah. "Meskipun power density lebih rendah," kata dia.

Fabby memperkirakan sampai 2024 mendatang, teknologi baterai berbasis NMC masih akan mendominasi pasar. Sebab, sampai 2022 lalu sebanyak 60% pasar kendaraan listrik dikuasai oleh kendaraan berbasis NMC.

Ia mengatakan meski dalam segmen kendaraan penumpang atau kendaraan pribadi didominasi oleh LFP kelak, tak semua kendaraan listrik dapat disematkan teknologi LFP. "Kendaraan berjenis heavy duty vehicle, light duty truck dan bus akan tetap membutuhkan NMC karena kendaraan ini membutuhkan baterai dengan tingkat densitas tinggi," kata dia.

Sehingga, lanjut Fabby, teknologi NMC tidak akan menghilang begitu saja dalam kurun waktu sepuluh tahun mendatang. "Teknologi untuk baterai akan berkembang terus tetapi tetap akan ada pasar untuk baterai berbasis NMC," kata dia.

Halaman:
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement