Dokumen Rahasia AS: Penyebaran Covid-19 Delta Lebih Cepat dari Flu

Intan Nirmala Sari
2 Agustus 2021, 08:58
Edgard Garrido Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris turun dari Air Force Two saat ia tiba di Bandara Internasional Benito Juarez di Mexico City, untuk perjalanan internasional pertamanya saat Wakil Presiden menuju Guatemala dan Meksiko, di M
ANTARA FOTO/REUTERS/Edgard Garrido/nz/cf
Edgard Garrido Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris turun dari Air Force Two saat ia tiba di Bandara Internasional Benito Juarez di Mexico City, untuk perjalanan internasional pertamanya saat Wakil Presiden menuju Guatemala dan Meksiko, di Meksiko, Senin (7/6/2021).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat (AS) memperingatkan penyebaran Covid-19 varian Delta (B.1617.2) sama menularnya dengan cacar air. Varian ini memiliki transmisi lebih panjang dibandingkan jenis Covid-19 asli dan membuat pasien orang tua lebih kesakitan meskipun sudah divaksinasi.

Berdasarkan dokumen rahasia CDC, disampaikan kalau Covid-19 varian Delta lebih mudah menular dibandingkan flu biasa, flu Spanyol 1918, cacar, Ebola, MERS dan SARS. Peringatan CDC dibuat dalam dokumen rahasia Kamis (29/7) yang ditinjau CNBC dan disahkan oleh badan kesehatan federal.

Dalam laporan tersebut, disampaikan kalau saat ini varian Delta sudah menyerang 132 negara dan menjadi penyakit dominan di AS. Saat ini baru penyakit campak saja yang bisa melampaui kecepatan penyebaran varian Delta.

“Perang telah berubah,” menurut pejabat CDC dalam laporannnya dilansir dari CNBC Internasional, Jumat (31/7).

Pejabat kesehatan menekankan kalau vaksinasi mampu mengurangi risiko penyakit parah dan kematian hingga 10 kali lipat. Bahkan, vaksinasi dinilai mampu mengurangi risiko infeksi tiga kali lipat dan mencegah lebih dari 90% penyakit parah.

Dokumen rahasia juga menyampaikan 35.000 infeksi bergejala terjadi setiap minggunya di antara 162 juta orang Amerika yang divaksinasi. Secara terpisah CDC mengatakan 5.914 orang divaksinasi lengkap telah dirawat di rumah sakit atau telah meninggal karena infeksi Covid per 19 Juli 2021.

Tingginya kasus kematian itu terjadi lantaran orang yang sudah divaksinasi sering melakukan pertemuan orang dan kelompok. Hal tersebut berisiko pada gagalnya upaya vaksin primer, menurut dokumen tersebut.

Selain itu, pejabat kesehatan menekankan kepada pemimpin federal dan negara bagian AS untuk mempertimbangkan mandat vaksin, khususnya untuk petugas kesehatan, menekankan masker universal dan strategi mitigasi komunitas lainnya.

Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa pemerintahnya meminta pekerja federal untuk membuktikan status vaksinasi mereka atau tunduk pada serangkaian protokol keselamatan yang ketat.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...