Emas Global Naik 3%, Ini Daftar Baru Harga Emas Antam

Intan Nirmala Sari
6 November 2022, 09:00
Petugas menata emas Antam imitasi di gerai Gadai Emas dan Cicil Emas BSI di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Harga emas Antam anjlok sebesar Rp12 ribu per gram, di mana hari sebelumnya harga emas Antam Rp 989 ribu per gram menjadi
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menata emas Antam imitasi di gerai Gadai Emas dan Cicil Emas BSI di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Harga emas Antam anjlok sebesar Rp12 ribu per gram, di mana hari sebelumnya harga emas Antam Rp 989 ribu per gram menjadi Rp 977 ribu per gram pada perdagangan Rabu, 6 Juli 2022.

Redupnya sinyal Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan, sukses mendongkrak harga emas global naik hingga 3% akhir pekan lalu. Melansir Reuters, pada perdagangan Jumat (4/11), kenaikan harga emas ditopang kondisi dolar AS yang merosot usai rilis laporan angka pengangguran Negeri Paman Sam yang naik sepanjang Oktober 2022.

Harga emas spot diketahui sempat naik 3% ke level US$ 1.677 per troy ons, sementara harga emas berjangka naik 2,8% ke level US$ 1.676 per troy ons. Di sisi lain, indeks dolar AS mengalami penurunan 1,6%.

“Laporan tenaga kerja AS telah mencapai titik yang ingin dilihat pasar, dan itu memungkinkan harga emas untuk reli,” kata analis Kitco Metals, Jim Wyckoff dikutip dari Reuters, Jumat (4/11).

Tak hanya emas global alias harga emas spot yang menunjukkan kenaikan. Harga emas Antam di Tanah Air juga mengalami kenaikan. Pada perdagangan Sabtu (5/11) harga logam mulia mengalami kenaikan Rp 15 ribu per gram dari hari sebelumnya, menjadi Rp 954 ribu per gram. Begitu juga dengan harga buyback yang tercatat naik hingga Rp 26 ribu per gram, menjadi Rp 850 ribu.

Harga emas dan pergerakan indeks dolar AS saling berkaitan. Keduanya dianggap sebagai aset lindung nilai alias safe haven ketika kondisi ekonomi dan politik menghadapi ketidakpastian. Indeks dolar AS yang tinggi akan berdampak pada besarnya biaya kepemilikan emas, sehingga mampu menekan harga logam kuning tersebut. Sebaliknya, saat indeks dolar AS turun, pasar akan mulai berburu emas, sehingga permintaan dan harganya meningkat.

Emas dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, sementara kenaikan suku bunga acuan dapat meningkatkan biaya pemegang emas sehingga tidak memberikan imbal hasil.

Nilai pada emas perhiasan dan emas untuk investasi berbeda. Hal tersebut bergantung pada tingkat gramasi dan kandungan emas murni pada produk tersebut. Umumnya, emas batangan dipilih untuk investasi, karena semakin besar gramasi semakin baik harga yang diperoleh atau mendekati pergerakan harga emas global.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...